Tradisi Sesaji Rwanda

Tahun
2013
Nomor. Registrasi
2013003765
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image
Sesaji Rewanda berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa. ?Sesaji? artinya pemberian makanan sebagai persembahan, penghormatan atau untuk tujuan yang berhubungan dengan agama, sedangkan ?rewanda ? berarti kera. Dengan demikian Sesaji Rewanda berarti pemberian makanan sebagai persembahan atau penghortmatan kepada kera yang menghuni hutan di sekeliling Goa Kreo. Dalam cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat Talunkacang Kalurahan Kandri, Goa Kreo dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga. Kisahnya bermula dari usaha Sunan Kalijaga untuk mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak. Pada saat Sunan Kalijaga beristirahat di sebuah goa,ia didatangi oleh empat ekor kera (rewanda) yang masing-masing berwarna merah, putih, hitam dan kuning. Keempat kera ini membantu Sunan Kalijaga untuk mengambil kayu jati yang melintang di tebing di bawah goa. Mereka berusaha mengambil kayu jati itu, namun karena sulitnya medan akhirnya Sunan Kalijaga memutuskan untuk memotong kayu jati itu menjadi dua bagian. Satu bagian ditinggal di sungai dan satu bagian lainnya dibawa ke Demak untuk dijadikan sebagai salah satu saka guru Masjid Agung Demak. Bagian kayu yang ditinggal di sungai oleh masyarakat setempat diyakini sebagai badan dari Kedung Curuk. Kedalaman kedung ini sekarang mencapai 15 meter dan dihuni berbagai jenis ikan air tawar. Keempat kera penunggu goa tempat Suanan Kalijaga beristirahat itu dapat berbicara layaknya manusia. Sebelum keempat kera itu meninggal, mereka meminta Sunan kalijaga menyampaikan pesan kepada masyarakat di sekitar goa agar memelihara goa itu hingga ke anak cucu dan tidak melupakan keempat warna yang melambangkan kehidupan. Permintaan itu dikabulakan oleh Sunan kalijaga. Ia berpesan kepada masyarakat di sekitar goa dengan mengatakan ?reha? artinya ?peliharalah?. Kata ?reha ? kemudian berkembang menjadi ?krea? dan dijadikan nama goa menjadi Goa Kreo sampai sekarang. Setelah mendapat pesan tersebut masyarakat setempat berusa memlihara Goa Kreo dengan cara menata lingkungan dan menanami daerah itu dengan tanaman buah dan sayur. Di samping itu mereka juga melakukan upacara Sesaji Rewanda yaitu dengan memberikan makanan berupa buah-buahan dan berbagai hasil bumi serta memasang umbul-umbul berwarna merah, putih, hitam dan kuning di mulut Goa Kreo untuk menghoramati jasa para kera yang telah membantu Suanan Kalijga.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Dwi Hastuti

?

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2013

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047