Nasi uduk

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000383
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image
Nasi Uduk pada mulanya adalah makanan khas dari daerah melayu (Sumatera dan Malaysia), lambat laun nasi uduk ini dibawa oleh para pedagang sampai ke daerah Sunda Kelapa dan sekitar Jawa Barat. Nasi Uduk adalah nasi putih yang dimasak menggunakan santan, tetapi perkembangan demi perkembangan pun ada. Ketika memasak nasi uduk, orang-orang mulai menambahkan jahe, kayu manis, cengkeh dan bahan-bahan lain. Hasilnya menjadi ciri khas di berbagai daerah. Nasi uduk sering disajikan sebagai menu untuk sarapan pagi, selain juga difungsikan sebagai pelengkap menu pada kenduri sederhana maupun hajatan lainnya.Nasi uduk pada jaman dulu menjadi bekal sarapan untuk para petani yang bekerja di sawah. Nasi uduk memiliki kandungan protein dan kalori yang cukup untuk mengisi energi para pekerja keras tersebut, biasa disajikan hanya dengan telur dadar dan bawang gorong. Di masa sekarang, nasi uduk sudah menjadi makanan khas dari daerah Sumatera sampai Jawa. meskipun begitu, tidak di semua daerah nasi uduk menjadi terkenal, beberapa nasi uduk yang terkenal enak adalah nasi uduk khas Medan, nasi uduk khas Lampung, dan nasi uduk khas Betawi. Konon, awalnya nasi uduk dijual secara tradisional di kawasan Kebon Kacang, Jakarta. Daerah ini memang dikenal sebagai asal muasal nasi uduk yang racikannya enak sehingga nama ?Kebon Kacang? sering digunakan penjual nasi uduk di daerah lain sebagai embel-embel untuk menarik pembeli. Nasi uduk khas kebon kacang dibungkus menggunakan daun pisang berbentuk kerucut, dan bagian atasnya ditaburi bawang goreng. Nasi uduk adalah makanan khas betawi. Berbeda dengan nasi putih pada umumnya, nasi uduk tidak terlihat putih dan butiran nasinya tidak lengket satu sama lain. Hal itu disebabkan proses memasak beras yang terlebih dahulu diaron dengan menggunakan air santan, daun salam, daun jeruk, laos, dan serai untuk kemudian dikukus hingga matang. Hasilnya, rasanya pun menjadi gurih dan beraroma harum.Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan bawang goring, dengan lauk berupa ayam goring, tahu dan tempe goreng, sambal kemiri kental berwarna kemerahan yang rasanya pedas, serta daun kemangi. kadang-kadang dilengkapi juga dengan sambal bercampur kecap manis. Nasi uduk sering juga disajikan bersama lauk pauk lainnya seperti udang goreng, empal, jeroan goreng, telur dadar, dan ditambah sayur asem atau lalapan. nasi uduk tak luput dimakan dengan kerupuk. nasi uduk cocok dimakan kapan saja, baik untuk sarapan, makan siang, atau pun makan malam. Namun, pada umumnya disantap saat sarapan. Bahan: Beras, santan, jahe, lengkuas, daun salam, daun pandan, bawang merah, biji pala, kencur, garam Cara membuat: - beras dicuci bersih dan direndam selama 30 menit lalu ditiriskan - beras dikukus selama 30 menit, lalu diangkat dan ditiriskan - pala dan kencur dihaluskan dan dimasukkan ke dalam santan bersama jahe, lengkuas, daun salam dan daun pandan - campuran bahan tersebut lalu dididihkan - setelah santan mendidih, diberi garam lalu diangkat - beras dan santan lalu dimasak selama 30 menit

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Yahya Andi Saputra

Gandaria, Jakarta Selatan

081-589-245-45

?

Tatang Suhenda

Kampung Tengah, Condet, Jakarta Timur

081-310-655-072

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kuningan Barat No.2, Jakarta

021- 5209665

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047