Nyobeng

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000397
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Kalimantan Barat
Responsive image
Nyobeng merupakan sebuah ritual penghormatan terhadap hasil pengayauan (kayau) yang telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, khususnya oleh suku Dayak Bidayuh. Kayau adalah sebuah istilah lokal yang mengandung arti pemenggalan kepala musuh dalam sebuah peperangan. Kepala musuh yang dipenggal itu lalu dibawa pulang dan disimpan. Meskipun telah bertahun-tahun lamanya tradisi mengayau tidak dilakukan lagi, tetapi tradisi nyobeng tetap dipertahankan secara turun temurun. Upacara Nyobeng dilakukan oleh suku Dayak Bidayuh, pada setiap 15 Juni setelah selesai masa panen padi, di Kampung Hli Buei-Sebujit, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang. Kegiatan utama dalam upacara Nyobeng adalah memandikan tengkorak yang disimpan di Rumah Balug (rumah adat suku Dayak Bidayuh), sebagai wujud dari penghormatan kepada arwah para leluhur. Tengkorak kepala yang disimpan dan dihormati tersebut adalah hasil dari pengayauan di masa lalu. Kepala hasil kayau ini adalah kepala musuh yang memiliki status sebagai pemimpin suku atau orang-orang yang dihormati/terpilih. Arwah dari hasil kayau ini diyakini akan memberikan perlindungan kepada warga masyarakat Dayak Bidayuh. Selain itu, upacara ini juga bermakna sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen padi, meminta berkah keselamatan/perlindungan dari mara bahaya, serta memohon kelimpahan rezeki/hasil panen di masa tanam berikut. Upacara Nyobeng sendiri dibagi menjadi dua, yaitu hliniau (untuk kaum laki-laki) dan nambok (untuk kaum perempuan). Upacara diawali dengan penyambutan para tamu (sammah) yang didahului dengan ucapan selamat datang, teriakan (tariyuh) dan letusan senjata khas lantak. Selanjutnya dilakukan pembacaan mantera untuk mengusir roh jahat/ pemanggilan roh leluhur disertai pelemparan telur yang bertujuan memberikan semangat kepada para tamu. Tahapan berikut adalah pemotongan anak anjing dan ayam sebagai tanda persembahan sesajian. Ritual puncaknya adalah memandikan/menyucikan tengkorak dan benda pusaka dengan darah babi. Acara diakhiri dengan makan bersama. Upacara Nyobeng ini mengandung nilai perdamaian yang tampak dari persembahan tari Mamiamis dan penghormatan bagi tengkorak kepala musuh.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Amin

Desa Hli Buei, Kec. Siding, Kab. Bengkayang, Prov. Kalbar

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak

Jl. Letjen Sutoyo Pontianak

(0561) 737906/760707

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047