Tari Hudoq

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000617
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Kalimantan Timur
Responsive image
Hudoq adalah tarian tradisional suku Dayak Modang yang terdapat di beberapa kecamatan di Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur. Tari Hudoq merupakan tarian sakral yang erat kaitannya dengan prosesi ritual atau upacara adat. Tari Hudoq menurut ceritanya berasal dari kisah seorang anak Raja di Kampung Laham Kejin, Epa Kejin, Apo Kayan, bernama Halaeng Heboung yang menikah dengan Selo Sen Yaeng, seorang makhluk gaib dari sungai. Tarian ini dilakukan untuk tetap menjaga jalinan hubungan antara Halaeng Heboung dan Selo Sen. Dimana Halaeng Heboung meninggal ketika menyelam kedalam sungai untuk mengambil mandaunya. Oleh sebab itulah ritual Hudog ini dilakukan. Saat menari, para penari Hudoq menggunakan topeng yang menyerupai binatang buas dan terbuat dari kayu. Tubuh mereka ditutupi dengan daun pisang, daun kelapa, atau daun pinang. Masing-masing penari itu akan memunculkan karakter tokoh-tokoh hudoq (gambaran dewa yang memiliki kekuatan gaib). Dalam pelaksanaannya Hudoq diawali dengan Sakaeng Ngaweit, yakni ritual monolog kepada Hudoq yang bertujuan untuk menyampaikan permohonan. Setelah itu, sekelompok ibu/perempuan dewasa menari dan melantunkan syair, membentuk arak-arakan di sepanjang jalan menuju rumah adat (lamin adat atau Maeso Puen). Tari Hudoq berkaitan dengan usaha perladangan, pencapaian hasil yang maksimal, peningkatan kesejahteraan, serta penciptaan suasana damai, tenteram dan harmonis antara manusia dengan alam. Khusus di usaha perladangan, Hudoq dimaksudkan untuk memeroleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan kesuburan dengan hasil panen melimpah. Hudoq ditarikan dengan komposisi melingkar, keluar dan masuknya penari dilakukan secara spontan/tidak ada aturan khusus. Kemampuan para penarinya dalam menghayati dan melakoni tokoh-tokoh hudoq sangat penting, karena mereka berperan seolah-olah sebagai mediator dari kekuatan gaib yang diharapkan pertolongannya. Topeng hudoq terbuat dari kayu khusus, seperti Jelutung, Pelay, atau Kemiri yang ringan dan tahan lama. Mengingat tari Hudoq dikenal pula pada subsuku Dayak lainnya di luar Dayak Modang, yaitu Dayak Bahau, Kayan dan Kenyah, maka ?Hudoq Modang? memiliki ciri dan karakter yang khas, baik dari tampilan topeng (nyeung hedoq) maupun penyebutan tokoh-tokoh hudoq-nya. Beberapa tokoh hudoq yang dikenal di antaranya adalah roh guntur (delay), roh harimau (lejie), roh penolong manusia ke alam baka (pen leih), roh buaya (wah jaeg), roh ikan belut (telea), roh burung elang (nyehae), roh babi (ewoa), jelmaan roh manusia (sehuen), roh kera (yoq), dan jelmaan roh pengganggu (hedoq menlieu). Di samping sarat dengan nilai religi, tari Hudoq juga menggambarkan adanya nilai kebersamaan dan gotong royong, tontonan/hiburan, ikatan kepentingan bersama, serta kekeluargaan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Indra Bengeh As., S.Sos., M. Hum

Kalimantan Timur

081-350-799-007

?

?

?

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Kalimantan Timur

Jl. Jendral Sudirman No. 22 Samarinda

(0541) 736850

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047