Tenun Ende adalah kain tenun khas Flores yang berasal dari daerah Ende Sumba Barat. Kain tenun ini masuk dalam ketegori tenun ikat, hanya dibuat oleh ibu-ibu maupun remaja putri daerah pesisir saja karena perjanjian yang telah disepakati. Tenun ende hanya boleh dibuat oleh masyarakat pesisir untuk seluruh masyarakat flores bila ada yang melanggar maka akan terjadi bencana alam yang akan menimpa. Tenun Ende dibuat dari kapas asli yang ditanam oleh masyarakat Flores dan semua tahap pembuatan dibuat secara tradisionala. Pewarna yang dipakai juga dari tumbuh-tumbuhan, warna yang dibuat atau dipakai dalam proses pembuatannya yaitu warna tradisional seperti warna merah, biru, kuning, dan cokelat. Motif-motif yang dipakai antara lain motif yang banyak bercerita tentang kehidupan nenek moyang masyarakat Flores seperti kepiting, udang, sampan, dan hasil laut lainnya menjadi ciri khas kain ini karena seperti yang kita ketahui masyarakat Flores pesisir pantai bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain sebagai pakaian adat atau ritual keagamaan kain ini juga digunakan sebagai penanada seorang gadis telah menginjk dewasa, hal ini ditandai dengan datang bulan. Maka anak gadis tersebut harus memakai kain untuk menutupi tubuhnya dan memanjangkan rambutnya. Anak perempuan juga diwajibjan untuk bisa menenun agar mampu mencukupi kebutuhan kain untuk pernikahannya baik untuk dirinya sendiri juga untuk mempelai laki-laki.