Permainan Tradisional Anak So-Riyo di Ponorogo

Tahun
2016
Nomor. Registrasi
2016006754
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Jawa Timur
Responsive image
Permainan tradisional anak di Ponorogo sudah ada sejak jaman dahulu, mungkin timbul sejak daerah ini dihuni manusia. Hal ini disebabkan manusia dimana saja membutuhkan permainan. Tentang kapan tepatnya permainan tersebut muncul, tidak diketahui dengan pasti. Salah satu permainan tradisional anak yang ada di Ponorogo adalah permainan tradisional anak So-Riyo-Riyo. Permainan tradisional anak So-Riyo-Riyo merupakan permainan dengan nyanyian atau lagu yang diiringi gerak atau gerak diiringi nyanyian. Adapun jalannya permainan yaitu kira-kira 10 anak berdiri bergandeng-gandengan dengan membentuk sebuah lingkaran. Salah seorang anak diantara mereka berdiri di tengah-tengah lingkaran itu. Mereka menyanyi bersama-sama dengan syair sebagai berikut: So-Riyo / Mbah Mlinjo, riyo / Riyo podhang, riyo podhang / Gagar mayang padhang bulan / Pitik Walik / Endhogmu blirik, walik / Walik mata, walik mata / Mas Bei jamur apa ? Pada akhir nyanyian tersebut terdapat pertanyaan "Jamur apa". Pertanyaan ini ditujukan kepada anak yang berdiri di tengah-tengah lingkaran. Anak tersebut boleh menjawab sekehendaknya, misalnya: "Jamur Ketek menek", "Jamur parut", "Jamur manuk mencok" dan sebagainya. Apabila anak yang di tengah lingkaran itu menjawab: "jamur ketek menek", maka anak-anak yang merupakan lingkaran itu harus cepat-cepat lari dan memanjat sesuatu, boleh memanjat pohon, pagar dan sebagainya. Anak yang berdiri di tengah lalu cepat-cepat berusaha menangkap atau memegang salah seorang diantara mereka. Jika anak yang dikejar itu tertangkap sebelum berhasil memanjat sesuatu, dialah yang harus menggantikan tugas si pengejar, berdiri di tengah-tengah lingkaran yang terdiri dari teman-temannya yang lain, dan permainan diulangi lagi dari permulaan. Akan tetapi kalau si pengejar menangkap yang dikejar setelah memanjat sesuatu, maka permainan diulang lagi dan si pengejar itu lagi yang harus tetap berdiri di tengah-tengah lingkaran. Apabila anak yang berdiri di tengah-tengah lingkaran itu menjawab: "Jamur parut", maka anak-anak yang lain harus cepat-cepat mengangkat sebelah kakinya, memperlihatkan telapak kakinya. Anak yang di tengah lingkaran itu menghampiri salah seorang diantara teman-temannya, boleh memilih yang lain. Ia lalu mengukur telapak kaki yang diangkat itu beberapa saat lamanya. Jika yang dikukur itu tertawa maka ia harus menggantikan yang mengukur itu, berdiri di tengah-tengah lingkaran, dan permainan diulang lagi dari permulaan. Tetapi kalau yang dikukur itu bisa menahan tertawa, maka yang mengukur kembali lagi berdiri di tengah lingkaran dan permainan dimulai lagi. Apabila anak yang berdiri di tengah-tengah lingkaran itu menjawa: "Jamur manuk mencok", maka anak-anak yang lain harus cepat-cepat berputar-putar menirukan tingkah burung yang sedang terbang dan anak yang di tengah-tengah itu berusaha mengejarnya. Siapa yang tertangkap dalam keadaan lari, dialah yang harus menggantikan tugas si pengejar, berdiri di tengah-tengah lingkaran yang terdiri dari teman-temannya. Mereka yang dikejar itu dapat menghindarkan pengejaran dengan cepat-cepat berjongkok, menirukan burung yang hinggap. Mereka yang tertangkap dalam keadaan jongkok, tidak dihukum, tidak diharuskan berdiri di tengah-tengah lingkaran dan si pengejar itu yang harus kembali lagi berdiri di tengah-tengah lingkaran dan selanjutnya permainan diulangi lagi dari awal.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Yustina Hastrini Nurwanti, SS.

Jl. Brigjen Katamso 139, Yogyakarta

(0274) 373241 / (0274) 381555 / 085227120416

yustinahastrini@gmail.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047