Adat Hula-hula'a To Syara, Syara Hula-hula 'a To Kur'ani

Tahun
2016
Nomor. Registrasi
2016007060
Domain
Pengetahuan dan Kebiasaan Perilaku Mengenai Alam dan Semesta
Provinsi
Gorontalo
Responsive image
Di Gorontalo sangat kental dengan aturan, tradisi, adat istiadat dan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat. Hingga sekarang terdapat falsafah sangat popular yakni: Adati Hula-hula?a To Syara, Syara Hula-hula?a To Kur?ani (Adat bersendikan Syara? dan Syara? bersendikan Kitabullah). Menurut tuturan seorang informan, sejarah perkembangan falsafah hidup ini perkiraan sejak abad 16 sejak masuknya Sultan Ama?yi di daerah Gorontalo waktu itu. Kedatangan Sultan yang juga menyebarkan agama Islam ternyata membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara berangsur-angsur dan akhirnya di terima sebagai aturan, pedoman atau norma bermasyarakat, kehidupan beragama, dan lingkungan pemerintahan. Dalam perkembangan selanjutnya, falsafah ini menjadi suatu budaya atau adat istiadat (buatulo to longo) yang mengatur semua kegiatan-kegiatan kemasyarakatan hingga dalam rana pemerintahan seperti upacara perkawinan, upacara kematian, upacara sunatan, upacara penyambutan tamu dan sebagainya. Pemeran dalam pelaksanaan upacara adat ini merupakan para pemuka agama, pegawai syara dan pemangku adat dan dihadiri oleh pemerintah dan tokoh masyarakat dan undangan. Khusus para pegawai syara dan pemangku adat merupakan pelaksana yang sudah ditentukan tugasnya secara bersama sesuai bagiannya. Setiap pemangku adat dan pegawai syara memakai pakaian adat sesuai jenis acara yang di laksanakan. Nuansa upacara adat-istiadat dalam setiap ritual atau upacara menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh para pegawai syara dan pemangku adat. Tugas utama yang dilakukan pada setiap upacara seperti tersebut diatas adalah selain mengadakan penyambutan secara adat tapi memberikan nasihat, wejangan, pesan moral, dan ucapan khas adat (tuja?i). Dalam pemberian ucapan, dan pesan moral di depan tamu, undangan dan pihak keluarga disampaikan wejangan sesuai ajaran dari kitab Quran, Hadis dan kehidupan budaya, tradisi, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat setempat. Tempat pelaksanaan upacara dapat dilakukan dimana saja sesuai kondisi dan keinginan pelaksana seperti: rumah, gedung maupun lapangan dan sebagainya. Setiap tempat pelaksanaan biasanya dipasang berbagai atribut atau simbol-simbol dalam berbagai ukuran, jenis dan warna yang menyemarakan suasana yang sesuai dengan jenis upacara adat yang dibuat. Penduduk di Gorontalo mayoritas menganut Agama Islam disamping agama minoritas lainnya, walaupun demikian mereka sangat menghormati dan menghargai falsafat hidup yang sudah ada sekitar ratusan tahun yang lalu dalam kehidupan bermasyarakat. Falsafah bernuansa agama ini menjadi pedoman, aturan masyarakat dan terutama penganut mayoritas. Unsur nilai budaya yang terkandung dalam falsafah ini yakni: persatuan dan kesatuan, solidaritas, saling menghormati, saling menghargai, tanggungjawab, persaudaraan dan kebersamaan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Pelaku Pencatatan

?

Gorontalo

?

?

Pelapor Karya Budaya

Joyly Rawis

BPNB Manado

0431-864926

bpnbmanado@yahoo.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047