Wayang Beber Pacitan

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000729
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Timur
Responsive image
Wayang Beber adalah seni wayang berupa lembaran-lembaran (beberan ) yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra-Islam dan masih berkembang di daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran yang dibentuk menjadi tokoh-tokoh dalam cerita baik mahabrata maupun ramayana. Wayang Beber dilukis dengan teknik sungging pada lembaran kertas gedhog, yaitu kertas buatan orang Jawa asli dari daerah Ponorogo. Namun serakrang Wayah beber tidak menggunakan kertas gedhog lagi dalam pembuatanya, hal ini berubah ketika para wali dahulu menggunakan wayang beber untuk melakukan dakwah islamnya, dan konon oleh Para Wali diantaranya adalah Sunan Kalijaga, Wayang Beber dimodifikasi menjadi wayang kulit dengan bentuk yang bersifat ornametik yang dikenal sampai sekarang, karena isla mengharamkan bentuk gambar makhluk hidup seperti manusia, hewan, maupun patung. Namun, bukan berarti tidak bisa melihat Wayang Beber yang asli, kita dapat melihat wayang beber pertama di Daerah Pacitan, Donorojo, wayang ini dipegang oleh seseorang yang secara turun-temurun dipercaya dapat memiliharanya. Wayang Beber Pacitan dimainkan oleh lima orang. Empat orang memainkan alat musik rebab, kendang, kenong laras slendro, dan gong. Satu orang bertindak sebagai dalang. Profesi menjadi Dalang Wayang Beber dijalankan berdasarkan garis keturunan. Wayang Beber hanya ada di Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Kabupaten Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Menurut Ayotrohaedi (dalam Rahmawati,2011:29),. Desa Nanggungan Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan adalah tempat tinggal Dalang Wayang Beber Pacitan ke-14 bukan keturunan dalang (Rudhi Prasetyo). Duplikat Wayang Beber Pacitan terdapat di Desa Nanggungan Kecamatann Pacitan , sedangkan artefaknya dikeramatkan dan tidak boleh dibuka, berada di desa asalnya (Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan). Sanggar Seni milik Rudhi menampung segala bentuk kreasi Wayang Beber Pacitan. Karena masyarakat desa tersebut mengakui dan menghargai Wayang Beber sebagai warisan budaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya upacara adat yang masih menggunakan ritual Wayang Beber, seperti: perkawinan, khitanan, mitoni (upacara usia tujuh bulan kandungan), dan ruwatan. Pertunjukan wayang beber dalam kondisi normal memakan waktu sekitar 90 menit. Pengiring pertunjukan terdiri dari Gong, Kenong, Kendang dan Rebab dengan notasi yang masih sederhana (Djohan Perwiranto, 2007: 2-5). Pertunjukan wayang beber dimulai dengan ritual kecil menggunakan sarana tradisional seperti kemenyan, bunga setaman dan beberapa sesaji lainnya yang digunakan sebagai sarana memohon keselamatan dan kelancaran kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan dengan lancar. Sesudah itu, dalang duduk bersimpuh di depan gulungan-gulungan wayang, kemudian dibentangkan gulungan wayang secara berurutan dari gulungan pertama hingga gulungan ke enam, setiap gulungan berisi 4 adegan. Sambil membentangkan gulungan, dalang mulai menceritakan adegan demi adegan seperti yang tergambar dalam gulungan wayang beber yang dibuka. Alat bantu yang digunakan untuk membentangkan wayang beber adalah lonjoran kayu yang terletak di kanan dan kiri gulungan yang dinamakan dengan seligi. Seligi yang sudah terbentang tersebut kemudian dimasukkan dalam lobang yang ada pada ujung kanan dan kiri tempat penyimpanan gulungan yang disebut dengan ceblokan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Rudhy Prasetya (dalang wayang beber ke 14)

Desa Nanggungan, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan

?

?

Pewaris Wayang Beber (asli)

Desa Gedampol, Kec. Donorojo

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

R. Katno, S.sos, MM, Kasi Kesenian Sejarah dan Nilai Tradisi, Dispar- Budpora Kab. Pacitan

. Jl.WR. Supratman No. 20 A

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047