Obee

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000868
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Papua
Responsive image
Masyarakat Sentani mempunyai balai adat yang di sebut Obee. Obee ini merupakan warisan turun temurun masyarakat Sentani. Obee merupakan tempat berkumpulnya para tetua adat ketika menyelesaikan masalah adat yang terjadi di dalam komunitasnya. Obee mempunyai arti sesuai fungsinya yaitu ?untuk semua?. Obee merupakan gambaran dari satu etnis, oleh sebab itu dalam membangun satu obee terdiri dari beberapa tiang penyangga, tiang-tiang ini melambangkan etnis yang berada dalam masyarakat tersebut. Yang menjadi tiang raja menggambarkan ondofolo. Jadi dalam musyawarah adat setiap klen akan duduk pada masing-masing tiang kepunyaan klennya. Namun sekarang ini obee sudah dipengaruhi dengan era modern sehingga tidak menunjukkan keasliannya. Karena dalam masyarakat Sentani terdiri dari beberapa klen atau marga yang mana marga-marga ini dipimpin oleh oleh suatu kepala klen. Disebabkan terjadinya banyak masalah antara sesama klen yang ada di dalam kehidupan masyarakat, baik menyangkut masalah pembagian hak ulayat atau batas tanah, masalah perkawinan, pembayaran maskawin dan masalah-masalah sosial lainnya yang sangat kompleks maka diperlukanlah suatu tempat pertemuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Maka atas kesepakatan bersama antara sesama warga di buatlah suatu rumah atau bangunan pertemuan untuk mengakomodir segala permasalahan tersebut yang oleh masyarakat Sentani disebut Obee. Seiring dengan perubahan kehidupan sosial masyarakat, sekarang obee tidak hanya sebagai tempat bertemunya tetua adat, tetapi juga untuk upacara kematian, pernikahan, dan kegiatan sosial keagamaan lainnya. Bahkan, beberapa kampung di Sentani juga memanfaatkan obee untuk tempat rapat warga secara teratur. Dengan fungsi sosial budaya tersebut, obee memang didirikan dengan tujuan memenuhi kepentingan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan arti "obee", yang menurut bahasa setempat berarti "untuk semua." Oleh sebab itu, obee biasanya didirikan di dekat rumah ondofolo atau ondoafi (pemimpin para kepala suku) baik di depan atau di samping rumah orang yang memiliki status sosial tertinggi dalam adat sebagai simbol harga diri adat. Pada umumnya, satu ondofolo memiliki satu obee yang pengelolaan dan pemeliharaannya sehari-hari berada di bawah wewenang koselo (kepala suku). Obee dapat dikenali dengan mudah dari ukurannya yang besar, berbentuk rumah panggung tanpa dinding, bersifat publik dan berada di tengah kampung. Dalam konsep budaya Sentani, obee sangat sakral dan berdasarkan ketentuan adat, perempuan dan anak-anak yang belum dewasa tidak boleh memasuki rumah tersebut. Bangunan Obee atapnya terbuat dari ayaman daun sagu, bangunan ini merupakan bangunan terbuka. Tiang-tiang yang menyangga terdiri dari banyaknya marga yang mendiami kampung tersebut dalam artian satu tiang mewakili satu marga. Setiap Tiang yang terpasang juga di lukis atau dipahati dengan motif yang merupakan salah satu motif khas suku Sentani, dengan makna tersendiri. Ada motif kadal, ikan, kura-kura, tupai, awan, matahari dan siklus perputaran air yang semuanya di sebut dengan Yoniki. Dalam bangunan Obee terdapat satu tiang raja yang terhubung dengan tiang-tiang lainnya. Tiang raja ini melambangkan pada kedudukkan seorang Ondoafi atau kepala suku besar. Namun ada beberapa Obee yang sudah mengalami pengaruh modernisasi sehingga bentuk fisiknya pun berubah ada yang bentuk bangunan tembok dengan atapnya sudah diganti dengan seng atau multiroof. Akan tetapi fungsi dan makna dari Obee tersebut tetap masih terjaga hingga sekarang.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

?

Kampung Waena

?

?

Lewi Puhili

Kampung Ayapo

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Masyarakat Sentani

Waena Kampung

0967-571089

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047