Legenda Sodok Tapah

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000947
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Kalimantan Barat
Responsive image
Pulau Kalimantan merupakan suatu pulau yang terluas wilayahnya di Indonesia. Ditinjau dari sudut arti katanya, Kalimantan terdiri dari dua suku kata yaitu Kali dan Mantan. Kata kali dapat diartikan parit / sungai sedangkan mantan artinya bekas sungai. Sehingga Kalimantan berarti daerah atau wilayah yang terdiri dari bekas sungai. Bila dilihat kenyataan bahwa daerah ini banyak ditemui parit-parit ataupun sungai-sungai kecil bahkan terdapat sungai Kapuas. Sungai Kapuas banyak ditemukan berbagai binatang air seperti berbagai macam ikan salah satu diantaranya adalah ikan tapah, sejenis ikan buas dan besar yang sering muncul di permukaan sungai yang bentuknya menyerupai kayu terapung. Ikan ini sewaktu-waktu dapat memangsa korban apalagi kalau sedang lapar. Mangsanya bukan saja ikan tetapi manusia pun bisa dilahapnya. Dari sinilah muncul legenda Sodok Tapah dimana Tempat ikan tapah menyodokkan dirinya. Konon di sebuah dusun tepatnya di Dusun Rambai Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau, pada zaman dahulu terdengar suatu cerita yang sangat menggemparkan masyarakat pada waktu itu. Pada suatu hari, ada salah seorang penduduk kampung yang hendak pergi ke seberang sungai dengan menggunakan sampan. Tetapi tiba-tiba di tengah-tengah perjalanan orang itu menghilang sebelum sampai tujuan. Melihat hal itu warganya menjadi curiga. Kecurigaan mereka timbul karena mereka melihat bahwa di permukaan sungai ada sebuah sampan yang mengapung dan sudah tidak berpenghuni lagi. Selain itu, mereka juga melihat bahwa tidak jauh dari sampan itu ada seekor ikan tapah yang sering muncul ke permukaan sungai. Ternyata, cerita tentang ikan tapah yang menggemparkan itu cepat tersebar dan di ketahui oleh penduduk yang berada di sekitar kampung Rumbai, sehingga hal itu menimbulkan kepanikan bagi mereka yang biasa bepergian dengan menggunakan sampan. Oleh karena itu, para ketua kampung bersama-sama masyarakat mengadakan musyawarah. Setelah mendapatkan kesepakatan mereka berniat untuk menghancurkan ikan tapah yang meresahkan warga kampung. Keesokan harinya warga Kampung Rambai berkumpul di rumah kepala kampung untuk mempersiapkan segala sesuatu peralatan yang akan di pergunakan. Selanjutnya secara perlahan-lahan rakit yang di isi dengan api damar itu mulai berjalan dengan harapan dapat mengenai sasaran yaitu membinasakan ikan tapah yang buas itu. Melihat ada sesuatu benda yang bergerak ke arahnya maka ikan tapah yang sedang lapar menyambar rakit. Ternyata apa yang diharapkan ikan tapah membawa sial. Akibat api damar itu si ikan tapah menggelepar ke sana kemari hingga menghantam di tepi sungai. Sesampai di tepi karena sudah tidak tahan lagi menahan panas, ia langsung menyodokkan dirinya tersebut. Karena terkena apai dan kondisinya yang sudah tidak memungkinkan lagi, akhirnya matilah si ikan tapah itu di tempat ia menyodokkan dirinya.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak

Jl. Letjen Sutoyo Pontianak

(0561) 737906/760707

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047