Silat Pusaka Djakarta

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900905
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Perguruan pencak silat Pusaka Djakarta merupakan salah satu perguruan pencak silat beraliran gerak cepat yang beasal dari betawi. Perguran pencak silat ini didirikan oleh H. Sanusi atau babe Uci dan para rekannya pada tahun 1957. Pada pertama kali didirikan perguruan ini bernama Pencak Silat Pusaka Putera Djakarta (PSPPD). Namun, atas saran Mursadi (Guru babe Uci), nama perguruan ini berubah menjadi Pencak Silat Pusaka Djakarta (PPSD) hingga saat ini. babe Uci mengatakan nama Pusaka Djakarta diambil karena kita sebagai orang Jakarta harus memiliki pusakanya sendiri, makanya diberi nama Pusaka Djakarta.

 

Dalam setiap gerakan jurus PSPD berasal dari Pangeran Pakpak, beliau merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati. Pangeran Pakpak mengajarkan ilmu beladirinya secara turun temurun kepada muridnya hingga sampai pada babe Uci. Dilihat dari latar belakangnya yang berasal dari Sunan Gunung Jati yang merupakan sosok yang memiliki ilmu keagamaan, baik spiritual maupun jasmani. Maka tidak heran dalam setiap gerakan pencak silat Pusak Djakarta mengandung kaidah-kaidah ajaran Islam.

 

Pusaka Djakarta selalu menerapkan nilai-nilai dakwah Islam dalam setiap gerakan, visi, misi, dan pedoman dalam perguran silat tersebut. Selain untuk belajar ilmu bela diri, pencak silat Pusaka Djakarta juga selalu mengajarkan ajaran-ajaran Islam dalam setiap latihannya. Seperti berwudhu dan salat sunnah dua rakaat serta berdoa sebelum memulai latihan rutin. Metode pelatihan dan pengajian yang ada di Perguruan PSPD membuat setiap anggota memiliki unsur moral dan agama. babe Uci juga selalu memberikan nasehat-nasehat setelah selesai latihan. Nasehat yang selalu diingatkan adalah untuk selalu menjaga akhlak, menjaga solat, dan selalu hormati yang lebih tua serta hargai yang lebih muda.

 

Dalam pelatihannya Perguruan PSPD tidak memungut biaya sepeser pun kepada muridnya. Karena babe Uci selalu melarang berlatih silat untuk memperkaya diri. Karena ketika babe Uci belajar silat dari guru-guru terdahulu pun tidak dipungut biaya, hal itu pun sudah menjadi peraturan yang terus berlaku turun temurun. Bagi babe Uci, solat dan doa nya para murid sudah menjadi imbalan dan ladang pahala baginya untuk bekal di akhirat kelak.

 

Tujuan umum dari perguruan silat Pusaka Jakarta terkandung di dalam lima pilar pendidikan karakter dalam pencak silat yakni:

1) Takwa

Takwa berarti beriman teguh kepada pemilik alam semesta, yakni Allah Swt. Bertakwa artinya meyakini akan kebesaran Allah Swt

2) Tanggap

Tanggap berarti peka, peduli, antisipatif, proaktif, dan mempunyai kesiapan diri terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi berikut semua kecenderungan, tunturan, dan tantangan yang menyertainya berdasarkan sikap berani, mawas diri, dan terus meningkatkan kualitas diri.

3) Tangguh

Tangguh berarti bersikap ulet dan sanggup mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi dan menjawab setiap tantangan serta dapat mengatasi setiap persoalan, hambatan, dan gangguan dengan baik.

4) Tanggon

Tanggon berasal dari bahasa Jawa yang artinya teguh, tegar, konsisten, dan konsekuen dalam memegang prinsip menegakkan keadilan, kejujuran, dan kebenaran.

5) Trengginas

Trengginas dalam bahasa Jawa berarti enerjik, aktif, kreatif, dan inovatif, berpikir luas serta sanggup bekerja keras untuk mengejar kemajuan  yang  bermutu  dan  bermanfaat  bagi  diri  sendiri  dan masyarakat berdasarkan sikap kesediaan untuk membangun diri sendiri dan sikap bertanggung jawab atas pembangunan masyarakatnya.

 

Selain lima pilar pendidikan karakter dalam pencak silat di atas, tujuan dari perguruan silat Pusaka Jakarta secara khusus terkandung di dalam sumpah perguruan atau Undang-undang perguruan silat Pusaka Jakarta, diantaranya adalah:

1) Kami akan taat pada perintah Allah Swt dan Rasul-Nya, dan akan mengerjakan apa yang diperintahkan, serta akan meninggalkan apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.

2) Kami akan mentaati Undang-undang Negara Republik Indonesia yang berasarkan Pancasila.

3) Kami akan patuh dan hormat pada kedua orang tua, Ibu dan Bapak.

4) Kami akan taat dan patuh pada guru-guru selama guru itu benar, dan akan selalu mematuhi segala peraturan-peraturan perguruan.

5) Kami  akan  memperbanyak  silaturahmi,  menyantuni  anak  yatim piatu,  serta  fakir  miskin  dan  akan  selalu  menghindari  segala keributan-keributan  atau  perkelahian-perkelahian  yang tidak  ada gunanya.

 

Pencak Silat Pusaka djakarta sebagai sosial budaya kedaerahan yang sudah ada sejak dahulu hadir sebagai pemererat persaudaraan dan tolong menolong sesama manusia, selain itu PSPD menciptakan pemuda penerus generasi bangsa yang kuat baik secara mental maupun spiritual agar terhindar dari pengaruh budaya asing dan perbuatan yang menjurus pada hal-hal negatif.

PSPD sebagai alat pemersatu di masyarakat, banyak mengikuti kegitan sosial di wilayah setempat sebagai wujud kepedulian sosial. Dengan gerakan yang cepat dan menyerang titik vital, PSPD mulai naik keatas pentas setiap acara kelurahan, kecamatan, provinsi, bahkan tingkat nasional sebagai bentuk promosi pencak silat Pusaka Djakarta ke masyarakat.

 

Perguruan PSPD memiliki jadwal latihan rutin dalam setiap minggunya. Hari Jumat malam Ba’da Isya dipilih sebagai jadwal rutin untuk berlatih silat. Biasanya anak-anak usia dini terlebih dahulu yang memulai latihan sampai dengan pukul sembilan malam, setelah anak-anak barlah orang-orang dewasa yang    berlatih dikarenakan  seusai mereka menyelesaikan aktivitas masing masing diluar latihan silat, biasanya mereka berlatih sampai pukul 12 malam dini hari.

 

Hingga saat ini, PSPD memiliki ratusan murid yang terbagi dalam 13 ranting dan tersebar di wilayah Jabodetabek. 13 ranting tersebut adalah:

1) Ranting Mangggarai

2) Ranting Menteng Dalem

3) Ranting Rawajati

4) Ranting Batu Merah

5) Ranting Kalibata

6) Ranting Pulo

7) Ranting Ketapang

8) Ranting Tambun

9) Ranting Fatahillah

10) Ranting Al Ikhlas

11) Ranting Al Hikmah

12) Ranting Pekojan

13) Ranting Cimanggis


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Perguruan Silat Pusaka Djakarta (PSPD)

Jln. Dr. Saharjo, Gang Bedeng RT. 009/010 No. 15 Kel. Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

H. Sanusi

Jln. Dr. Saharjo, Gang Bedeng RT. 009/010 No. 15 Kel. Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047