Mandi-Mandi

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900908
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Hari Raya Mandi-mandi adalah hari raya kunci Tahun Baru yang diselenggarakan pada hari Minggu pertama sesudah Tahun Baru. Pesta ini lebih banyak dilakukan oleh vilu-vila “muda-mudi‟ bahkan orang-orang tua. Mereka menggosokkan bedak kemuka orang lain, dari wanita ke pria atau sebaliknya kepada sesama temannya, tentu iringan musik tidak ketinggalan, saling maaf memaafkan satu dengan yang lain. Acara ini sebenarnya diperuntukkan bagi vilu-vila ‟muda-mudi‟ dalam mencari pasangan hidup, tetapi kemudian diikuti oleh orang-orang tua juga sehingga berlangsung penuh kegembiraan dan sangat meriah.

Di Kampung Tugu setiap malam Natal anak-anak membawa obor ke rumah-rumah keluarga mardjikers sambil berdoa dalam bahasa Portugis: Bintisinko dia di Dicember nos Sior dia bi mundu. Libro nos pekador. Ungu noti di kinta fera assi klar koma di dia andju di nos Sior dialegria  (Pada tanggal 25 Desember Tuhan kita datang ke dunia. Selamatkanlah kami orang berdosa. Pada Kamis malam yang terang bagaikan siang, Tuhan menganugerahkan malam yang terang bagaikan siang, Tuhan menganugerahi kita kebahagiaan besar).

Untuk menghormati Natal,  bagi yang sudah dewasa, pada tanggal 24-31 Desember pantang minum minuman beralkohol. Pada Tahun Baru, mereka merayakan pesta mandi-mandi, pesta mencoreng wajah dengan bedak cair di rumah masing-masing. Maknanya sebagai wujud kesalahan telah dimaafkan. 

Tradisi ini dilaksanakan sebagai ungkapan syukur. Yang unik dari tradisi Mandi-mandi ini adalah setiap warga saling mencoret-coret wajah satu sama lainnya dengan bedak cair putih. Bedak cair yang putih ini menggambarkan kehidupan yang baru dengan jiwa yang baru di tahun baru. Mandi Mandi yaitu silaturahmi seluruh keluarga fam tugu untuk berkumpul disalah satu rumah saudara yang bersedia dipakai tempatnya pada hari minggu pertama bulan Januari. 

Inti dari acara mandi mandi adalah saling memberi dan meminta maaf kepada saudara yang hadir dengan ikon mencorengkan bedak cair kewajahnya.. demikian sebaliknya.

Setelah dicoreng bedak maka org yang dicoreng akan membersihkan sendiri bedak diwajahnya dan inilah tanda seseorang memberi maaf kepada yg lain.


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Ikatan Keluarga Besar Quiko

Jl. Raya Tugu, Semper Barat Jakarta Utara

0

Ikatan Keluarga Besar Tugu

Jl. Raya Tugu No. 20 Rt 010/06 Semper Barat Jakarta Utara

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Erni Lisje Michiels

Jl. Raya Tugu, Semper Barat, Jakarta Utara

0

Guido Quiko

Jl. Raya Tugu, Semper Barat, Jakarta Utara

0

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047