Petak Umpet Betawi

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900919
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Permainan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan manusia. Dimulai dari usia kanak-kanak bahkan sampai usia dewasa sekalipun, manusia tetap tidak bisa terlepas dari permainan. 

Salah satunya adalah permainan Petak Umpet. 

Permainan Petak Umpet secara fisik akan menjadikan anak lebih kuat dan tangkas. Belum lagi manfaat emosional, intelektual, dan sosialnya yang akan berkembang dalam diri anak tersebut.

Petak Umpet pernah populer di kalangan anak angkatan 70-an hingga 80-an. Permainan Petak Umpet ini menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah.

Permainan ini biasanya dimainkan dilapangan yang luas jika tersedia, namun kini lebih banyak dimainka disekitar rumah bahkan dalam rumah mengingat sudah sedikit sekali tempat atau halaman yang luas di Jakarta. 

Cara bermainnya dilakukan secara berkelompok. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Diawali dengan gambreng atau hompipah untuk  menentukan satu anak yang kalah sebagai harus menutup  mata dan yang lainnya bersembunyi. Meski demikian, segala permainan Petak Umpet sebetulnya bisa dimainkan anak laki-laki maupun perempuan tanpa memandang jenis kelamin. Selain menyenangkan, permainan ini tak banyak memakan waktu, murah, dan menyehatkan. Jadi sangat baik untuk mengisi waktu senggang anak-anak ketimbang mereka main lari-larian tanpa tujuan. Salah satu cara yang diimbau dengan memberi kesempatan anak untuk main Petak Umpet di waktu istirahat. Permainan tradisional ini mengasah ketelitian dan kepekaan anak. 

Berikut ini adalah cara bermain petak umpet:

Satu orang pemain yang kalah akan menutup matanya pada salah satu tempat yang dianggap sebagai benteng, sementara yang lain mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah menghitung sampai jumlah tertentu, maka mulailah pemain yang menutup mata tersebut mencari tiap orang yang bersembunyi.

Dalam permainan petak umpet, pemain yang sudah ditemukan akan diseru, “Hong!”(sambil disebut namanya), maka ia harus keluar dan tidak boleh ke mana-mana. Ia harus berdiri di dekat orang yang menemukannya untuk melihat permainan berlangsung sampai semua pemain yang sembunyi ditemukan. 

Bila telah menemukan orang yang bersembunyi, pencari ini harus cepat-cepat berlari ke benteng sambil menyebut nama orang yang ketahuan persembunyiannya. Begitu juga dengan anak yang ketahuan, karena bila berhasil lebih dulu menyentuh benteng, maka pada tahap selanjutnya dia tidak akan jaga. Anak lain yang bersembunyi dapat pula menyentuh benteng agar tidak jaga pada tahap selanjutnya, asalkan tidak ketahuan dengan pencari.

Setelah semua telah ketahuan persembunyiannya, maka pencari akan menutup matanya kembali pada benteng dan anak-anak lain membentuk barisan di belakangnya. Pencari akan menyebut salah satu nomor. Anak yang ada di urutan nomor yang disebut akan menjadi pihak yang kalah bila tadi dia tidak berhasil lebih dulu mencapai benteng. Sedangkan bila anak pada urutan yang disebut ternyata adalah anak yang berhasil mencapai benteng lebih dulu pada saat ketahuan tempat persembunyiannya, maka si pencari tetap dalam posisi kalah dan permainan dilanjutkan.

Permainan tersebut adalah simbol, bahwa orang-orang yang bermain itu adalah manusia di dunia ini. Ketika mereka akhirnya ditemukan, itu artinya mereka sudah dipanggil kembali kepada Allah. Dan pekerjaan dia adalah menonton manusia lain yang masih sedang “bermain” di dunia ini.

Nilai luhur yang terkandung dalam permainan petak umpet adalah sebelum permainan petak umpet dimulai terlebih dahulu  dilakukan pengundian (hompimpah/gambreng). Pada saat melakukan pengundian harus dilakukan dengan jujur kepada siapapun. Jika mendapat sebagai penjaga dalam permainan petak umpet harus bersikap waspada. Bersikap waspada artinya hati-hati, pemain yang kurang berhati-hati akan mudah dikalahkan lawan. Menjadi penjaga bisa mengalami kegagalan berkali-kali, dengan mudah putus asa atau pun marah.

Permainan petak umpet ini dimainkan secara kolektif oleh 3 anak atau lebih. Selain menyenangkan, permainan ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi anak-anak. Berikut beberapa manfaat permainan petak umpet bagi anak-anak.

1. Menyenangkan

Esensi dari bermain adalah mencari kesenangan. Bermain petak umpet adalah salah satu cara anak-anak mencari kesenangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

2. Bersosialisasi

Bermain petak umpet dapat membantu anak saling bersosialisasi. Bermain secara kolektif adalah cara yang baik dan kondusif untuk belajar bersosialisasi, karena setiap anak akan terlibat interaksi.

3. Membuat Anak Aktif

Permainan petak umpet membantu anak aktif bergerak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan. Anak akan banyak bergerak dan berlari saat buru-buru bersembunyi dan berlomba menuju “rumah”.

4. Belajar Menghapal Hitungan

Banyak anak-anak yang terbantu menghapalkan hitungan melalui permainan. Bagi pemain yang berperan mencari, ia harus memberikan hitungan yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk bersembunyi.

5. Melatih Sportivitas dan Fair Play

Dalam permainan petak umpet, pemain yang kalah akan bertugas mencari, sedangkan pemain lain bersembunyi. Anak akan belajar menerima kekalahan untuk dapat terus melanjutkan permainan.

6. Melatih Kreativitas

Untuk dapat bersembunyi tanpa diketahui pemain yang berperan mencari, masing-masing anak akan berusaha mencari persembunyian sendiri-sendiri. Masing-masing anak harus kreatif mencari ide persembunyian yang tidak sama dengan pemain lainnya.

7. Berdiskusi

Karena permainan petak umpet dilakukan secara kolektif, maka semua pemain harus membuat dan menyepakati aturan permainan agar tidak terjadi selisih pendapat yang dapat memicu pertengkaran.

8. Belajar Taat Aturan

Bermain bersama membantu anak belajar mematuhi aturan. Setiap anak akan berusaha untuk mematuhi aturan yang disepakati bersama agar permainan dapat berlangsung dengan menyenangkan.

 


Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan

0215263234

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Yahya Andi Saputra

d. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan

0215263234

Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh WBTB Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047