Lengger Tapeng

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900971
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
DI Yogyakarta
Responsive image

Lengger Tapeng yang ada di Dusun Nglinggo Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo lahir pada tahun 1915, yang pertama mengenalkan adalah Joyo Dikoro, Joyo Dikoro adalah seorang tokoh yang mengembara dari daerah Borobudur dan menetap di Dusun Nglinggo yang terus berupaya mempertahankan kesenian tersebut. Generasi berikut yang meneruskan adalah Notosetomo, anaknya Joyo Dikoro (Alm). Kesenian Lengger Tapeng merupakan sebuah bentuk seni pertunjukan yang dimaksud tidak sekedar bertujuan sebagai hiburan, namun penuh dengan muatan religious, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepad Tuhan Yang Maha Esa. Dalam perkembangannya masyaraka t meyakini bila ada orang sakit maka akan sembuh jika mementaskan kesenian Lengger Tapeng. Selain itu, juga orang terkabul keinginannya, jika mereka bernadzar akan mementaskan kesenian Lengger Tapeng. Kesenian Lengger Tapeng ini sangat sarat akan nuansa mistiknya. Tidak jarang penari laki- laki kesurupan dan sukar disadarkan. Uniknya jika itu terjadi maka sang penari cukup diberi minuman dengan ramuan khusus dari kerokan topengnya.

Istilah Lengger dipakai untuk menyebutkan nama sebuah seni pertunjukan rakyat yang hidup didaerah tertentu. Arti Lengger itu sendiri sangat bervariasi tergantung nilai yang dianut oleh masyarakat setempat yang menjadi pendukung kesenian tersebut, yang semuanya berangkat dari pola yang sama yaitu Jarwo Dhosok. Dinamakan kesenian Lengger Tapeng karena seni pertunjukan ini perpaduan antara kesenian Lengger dan Tari Topeng. Lengger Tapeng adalah suatu bentuk kesenian tradisional kerakyatan yang dibawakan penari sebagai penari Tayub dan penari laki – laki yang menggunakan topeng sebagai penari pengibing.

Dengan menggunakan topeng itu, maka Lengger di Kulon Progo disebut Lengger Tapeng yang artinya Lengger Tayub Topeng.

Lengger Tapeng (Indra Cipta) terdiri dari 4 (empat) orang ledhek dan 11 (sebelas) orang pengibing atau penari pria. Jumlah masing-masing penari dalam setiap pertunjukannya tidak terikat pada hal tersebut, tetapi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kesenian ini menggunakan iringan terdiri atas gong, kempul, kethuk, kenong, dan angklung. Tempat pertunjukannya bisa di dalam maupun di luar rumah, halaman, dan panggung terbuka. Lengger Tapeng mulanya dipentaskan pada malam hari, mulai pukul 20.00 – 02.00 WIB. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan diselenggarakan pada siang hari.

Gerak Lengger Tapeng ini merupakan susunan dari gerak dasar tari, antara lain : lembehan, ulap-ulap, atrap jamang, nyamber, dolanan sampur, aburan, dan lainnya untuk motif tarian putrid. Motif tarian putra antara lain usap rawis, bopang, tayung dan sejenisnya.

Kostum yang dipakai pada Lengger Tapeng adalah bsuana adat Jawa. Penari putrid biasanya memakai kemben, kain, sampur/selendang, sanggul dengan hiasan cundhuk menthol, kalung, gelang, subang dan bros. Penari putra memakai celana panji, kain, lontong, kamus timang, keris, jamang, iket lembaran dan untuk baju bisa memakai baju rompi atau “ngliga” (tidak memakai baju). Tata rias untuk penari putrid memakai rias cantik, dan penari putra tidak menggunakan rias, karena memakai topeng menutupi wajah.

Kesenian rakyat ini mempunyai fungsi ritual yaitu saranan dakwah untuk penyebaran agama Islam dan sebagai pelengkap upacara adat. Upacara adat dalam masyarakat Pagerharjo utamanya untuk melepas nadarlkaul yang dikenal dengan istilah Nawung Gati. Menurut S. Prawiroatmojo, Nawung artinya mengumpulkan, mengatur, mengubah, dan menjawab; sedangkan Gati artinya sungguh-sungguh (1988:396). Berdasar kedua pengertian tersebut, maka Nawung Gati artinya menjawab atau memenuhi dengan sungguh-sungguh atas janji yang telah diucapkan. Bentuk Upacara tersebut berupa selamatan yang menghadirkan Lengger Tapeng. Tari dalam upacara adat ini pada dasarnya berfungsi untuk menghadirkan roh-roh ghaib yang dibutuhkan dalam upacara sebagai bukti terbayar suatu janji.


Disetujui Oleh SuperUser Pada Tanggal 30-11--0001

Komunitas Karya Budaya

Masyarakat Desa Pagerharjo, Samigaluh , Kulonprogo

Masyarakat Desa Pagerharjo, Samigaluh , Kulonprogo

0

Disetujui Oleh SuperUser Pada Tanggal 30-11--0001

Maestro Karya Budaya

Noto Sentono

Desa Pagerharjo, Samigaluh , Kulonprogo

0

Disetujui Oleh SuperUser Pada Tanggal 30-11--0001
   Disetujui Oleh SuperUser Pada Tanggal 30-11--0001

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047