Dongkrek adalah seni pertunjukan rakyat yang berkembang di Madiun, Jawa Timur. Unsur utama dari kesenian ini adalah musik Gamelan Dongkrek, Lakon (aktor pemain), dan latar cerita yang bernuansa sejarah. Dongkrek pada awal kemunculanya tidak lepas dari upaya mengusir pagebluk di Desa Mejayan. Sekarang ini Dongkrek tampil dalam bentuk seni pertunjukan, walaupun di Mejayan tetap melestarikan Dongkrek sebagai ritual. Bentuk sajian dongkrek sebagai sarana ritual terbilang cukup sederhana. Sajian Dongkrek itu berupa prosesi arak-arakan yang diikuti oleh 34 orang penari. Iringan bunyi-bunyian (ensambel) dan beberapa tokoh masyarakat. Dalam sajian ritual, Dongkrek digelar dalam suasana yang gelap, yakni tengah malam Jumat Legi. Hari Jumat Legi dianggap hari yang sakral oleh warga Mejayan. Pada malam hari itu para peserta prosesi mengikuti arak-arakan mengelilingi wilayah Mejayan.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2014
© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya