Bahasa Melayu Pontianak adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat Melayu Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri di dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Sejarahnya,
Bahasa Melayu Pontianak sudah dikenal, dan digunakan pada jaman berdirinya Kesultanan Istana Kadriah Pontianak pada Tahun 1771. Tokoh pendiri Kesultanan Istana Kadriah adalah Syarif Abdurrahman Alkadri, beliau merupakan seorang anak dari pemuka agama bernama Al Habib Husin Alkadri, beliau tinggal dan menetap di Kerajaan Mempawah. Pada masa tersebut kerajaan Mempawah menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi mereka. Setelah menginjak usia 18 tahun, Syarif Abdurrahman menikahi anak penembahan putri Opu Daeng Manambon kerajaan Mempawah, yang bernama Utin Tjandramidi. Setelah ayahnda Syarif Abdurahman (Al Habib Husin) meninggal dunia, Syarif Abdurahman beserta keluarga hijrah di Simpang Tiga Sungai Kapuas (saat ini telah menjadi Kecamatan Pontianak Timur). Diwilayah baru tersebut, beliau mendirikan Isntana Kadriah, dan mengangkat dirinya sebagai raja, bergelar Sultan Syarif Abdurrahman Al-kadri, dan menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi mereka dalam menjalankan tampok pemerintahan.
Disaat Indonesia merdeka, negara yang semula berbentuk kerajaan, berubah, menyatukan dirinya menjadi bagian dari negara Republik Indonesia. Kerajaan Mempawah menjadi Kabupaten Mempawah, dan Kerajaan/Kesultanan Pontianak menjadi Kota Pontianak, sebagai ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah Kota Pontianak awalnya mencakup wilayah Kubu Raya, namun pada tanggal 17 Juli 2017, terjadi pemekaran wilayah, sehingga terjadi perubahan, yaitu; Kubu Raya melepaskan diri, tidak lagi menjadi bagian dari wilayah Kota Pontianak, akan tapi berubah menjadi Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan uraian tersebut di atas tidak mengherankan, jika bahasa melayu Pontianak, juga dituturkan oleh masyarakat Mempawah dan Kubu Raya, mengingat mereka lahir dari 1 (satu) rumpun yang sama, yaitu rumpun melayu.
Kedudukan bahasa Melayu Pontianak dalam kontek kebudayaan:
Pada jaman Kerajaan/Kesultanan Pontianak, Kedudukan bahasa Melayu Pontianak sebagai bahasa resmi kerajaan, yang digunakan dalam menjalankan sistem tampok pemerintahannya serta berfungsi sebagai penunjuk identitas kerajaan dan masyarakatnya. Namun, setelah negara tidak lagi berbentuk kerajaan dan telah menjadi negara berbentuk Republik Indonesia, bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Indonesia, sedangkan bahasa Melayu Pontianak, bergeser kedudukannya menjadi bahasa Ibu/bahasa daerah Pontianak.
Spesifik/ciri-ciri bahasa Melayu Pontianak
1. Ciri khusus bahasa Melayu Pontianak, yang membedakannya dengan bahasa Melayu Secara Umumnya, bahasa Melayu Pontianak tidak mengenal tingkatan berbahasa seperti halus, sebaya atau kasar. Kasar dan halusnya seseorang berbicara tergantung pada penekanan nada dan intonasi.
2. Keunikan bahasa Melayu Pontianak lainnya adalah dalam pengucapan huru"R" dalam dialek ini diucapkan seperti "R" sengau (voiced velar Fricative (?) atau R bekarat. Kemudian terdapat tambahan partikel "bah" sebagai penegas kata yang diucapkan sebelumnya.
3. Perbedaan mencolok antara bahasa Melayu Pontianak dengan bahasa Melayu lainnya adalah dalam pembicaraan sehari-hari sering menggunakan kata-kata disingkat dari kata asalnya. Contoh penyingkatan kata bahasa Melayu Pontianak dalam pengucapan sehari-hari : Bahasa Indonesia : Ada apa, Bahasa Melayu Pontianak : Ape Can, Pengucapannya dalam bahasa Melayu Pontianak Menjadi : pe can
Contoh Konsonan dan vokal dalam pembentukan kosa kata bahasa Melayu Pontianak:
Contoh Perbedaan Vokal bahasa Melayu Pontianak dengan bahasa indonesia
NO.
VOKAL BAHASA INDONESIA
VOKAL BAHASA MELAYU PONTIANAK
1
a
(?) pepet
2
i
(?) pepet
3
u
o
Contoh Perbedaan vokal Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dengan Bahasa Indonesia secara fonologi
NO.
BAHASA INDONESIA
BAHASA MELAYU PONTIANAK
BAHASA MELAYU SAMBAS
1
Apa
Ape
Ape
(Apa)
(Ap?)
(Ape)
Perbedaaan Fonologis
Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu Pontianak
Bahasa Melayu Sambas
(a)
(?) pepet
(e)
2
Angin
Angen
Angin
(a?In)
(A??n)
(a?In)
Perbedaaan Fonologis
(I)
(?) pepet
(I)
3
Buruk
Burok
Burok
(BurUk)
(BurOk)
(Burok)
Perbedaaan Fonologis
(U)
(O)
(O)
Contoh Konsonan Bahasa Melayu Pontianak
No.
Konsonan Bahsa Indonesia
Konsonan Bahasa Melayu Pontianak
1
R
K
2
K
G
Contoh Perbedaan Konsonan Kata bahasa Indonesia dengan konsonan kata bahasa Melayu Pontianak
NO.
BAHASA INDONESIA
BAHASA MELAYU PONTIANAK
1
Besar
Besak
(B?sar)
(B?sak)
Perbedaan Fonologis
(r)
(k)
2
Kutu
Gutu
(KutU)
(Gutu)
Perbedaan Fonologis
(K)
(G)
KALIMAT BAHASA MELAYU PONTIANAK
Huruf yang digunakan dalam tulisan yang dipakai untuk bahasa Melayu Pontianak :
- Pada masa kini, masyarakat Melayu Pontianak telah modern, mayoritas dari mereka menggunakan huruf latin, namun huruf arab gundul masih digunakan, Contoh penggunaan huruf latin dan huruf arab dalam bahasa Melayu pada saat ini, dapat kita saksikan, pada pintu gerbang masuk Jalan Tanjung Raya I, yang menuju ke arah Istana Kadriah. Foto dapat disaksikan pada point 10 didalam formulir pengisian.
Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020