Kue Lapan Jam

Tahun
2015
Nomor Registrasi
201500206
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Sumatra Selatan
Responsive image
Setelah memisahkan diri dari kerajaan Mataram di Jawa, Sultan Mahmud Badarrudin I Jaya Dikrama melakukan pembangunan dan pengaturan kesultanan Palembang yang terlepas dari pengaruh Mataram, diantaranya dengan mendirikan Masjid, Pasar dan Pusat Pemerintahan, termasuk didalamnya penyajian serta aneka kuliner. Aneka kuliner yang disuguhkan kepada para bangsawan serta tamu-tamunya diletakkan pada piring trawangan besikil. Sajian lengkap aneka kuliner kue lazim disebut BOTEKAN yang terdiri dari : bolu lapan jam, lapis puan, ager, dadar jiwo, engkak ketan dan lain lain. (sumber : wawancara dengan Bpk RM Ali Hanafiah).Nama bolu lapan Jam diambil dari lamanya proses pembuatan.Untuk membuatnya, bolu harus melalui proses pengukusan selama delapan jam. Karena proses pembuatannya yang relatif lama membuat bolu ini tidak dijadikan makanan sehari-hari. Biasanya bolu lapan jam disajikan pada perayaan tertentu seperti pesta pernikahan dan hari besar (iedul fitri, imlek dan lain lain).

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047