Tenun Cepuk Nusa Penida

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101340
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Bali
Responsive image

Sejarah Kain Cepuk

Kain tenun cepuk merupakan warisan budaya yang dapat dijumpai di Desa Tanglad Nusa Penida, secara turun temurun dan termasuk jenis kain sakral. Cepuk dalam bahasa Sansekerta berarti kayu Canging yang merupakan bahan dasar pembuatan kain tenun Cepuk.

Kain cepuk merupakan kain yang sangat erat kaitannya dengan upacara spiritual keagamaan dan kepercayaan bagi masyarakat Bali. Kain Cepuk berfungsi sebagian besar sebagai sarana dalam pelaksanaan upacara yadnya, baik dipakai sebagai pakaian pelinggih, pelengkap upakara (sarana upacara), juga dipergunakan sebagai pakaian orang yang akan diupacarai.

Penggunaan Kain cepuk secara turun temurun dari generasi ke generasi sangat erat kaitannya dalam pelaksanaan upacara yadnya. Dalam transkrip lontar Dharma Kahuripan, disebutkan tentang pemakaian Kain Tenun Cepuk dalam Upacara Manusa Yadnya yaitu untuk Upacara Potong Gigi (mepandes/metatah):

52a… malih maka panganggening wong angekeb, tatkalaning atatah, yan lanang yan wadon, yogya saharepnia mgangge wenang, mwang hana sadana, wastra kuning salembar. Walining wong atatah, yan lanang wastania cepuk sari, ya sabagia, yan hana cepuk madu, sabuknia bagius anom, lan wangsul, selendangnia kayu sugih….

Terjemahan:

52a…sebagai pakaian orang ngekeb, dan saat potong gigi, untuk laki-laki dan perempuan bisa mempergunakan sesuai dengan kehendaknya dan ada sarana wastra (kain) kuning selembar. Saat orang metatah, jika laki-laki memakai Cepuk Sari, amat baik bila ada Cepuk Madu, sabuknya bagus anom dan wangsul, saputnya kayu sugih…

       Penggunaan Kain Cepuk juga dapat ditemukan dalam upacara Pitra Yadnya (upacara untuk leluhur). Dalam buku Wastra Wali (I Made Seraya), disebutkan bahwa Kain bebali Cepuk juga dipergunakan untuk rurub (penutup jenasah paling atas), selama tinggal di rumahnya sebelun diusung ke kuburan. Masyarakat Bali percaya bahwa penggunaan Kain Cepuk untuk rurub adalah untuk mendoakan arwah yang minggal dunia mendapatkan keselamatan dan jalan menuju nirwana, sesuai dengan amal bhaktinya di masyarakat selama hidupnya.

Proses Pembuatan Kain Tenun Cepuk

Proses pembuatan kain tenun Cepuk cukup rumit, perlu kesabaran serta daya seni yang tinggi melalui beberapa tahapan. (1) memintal benang; (2) menggabungkan beberapa benang yang sudah dipintal;(3) melilitkan benang ke penyangga benang; (4) mengikat benang sesuai dengan motif; (5) proses pewarnaan warna dasar; (6) menjemur benang yang sudah diwarna; (7) melepas tali dan mewarnai motif dari benang; (8) melepaskan benang yang sudah dijemur; (9) memindahkan benang menggunakan pengelosan dan undar; (10) melilitkan benang ke hanyinan; (11) memindahkan benang yang sudah dililit ke pandalan; (12) mulai menenun mengikuti motif yang ada; (13) hasil akhir sebuah kain tenun cepuk.

      Kain Cepuk mempunyai banyak corak dan motif dengan masing-masing makna yang melekat di dalamnya. Kain tenun Cepuk ini merupakan ciri khas kain tenun Nusa Penida yang dikerjakan secara tradisional dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), menggunakan bahan alami, tetapi belakangan digunakan juga bahan sintetis. Motif kain ini sangat khas dan memancarkan kesan magis yang berbeda dengan motif kain tenun lainnya. 

Fungsi dan Makna Kain Tenun Cepuk

a.     Fungsi Keagamaan

     Kain tenun Cepuk terdiri atas beberapa motif dan masing-masing motif memiliki fungsi yang berbeda dalam upacara keagamaan. Kain tenun Cepuk diyakini memiliki kekuatan magis sebagai pelindung dari rintangan dalam melakukan upacara keagamaan. Adapun jenis motif kain tenun cepuk dapat dikelompokkan menjadi:

1.      Motif Mekawis digunakan untuk membungkus tulang dalam upacara kematian/pengabenan.

2.      Motif Kecubung digunakan untuk anak perempuan ketika upacara potong gigi

3.      Motif Lingking Paku digunakan untuk anak laki-laki saat upacara potong gigi

4.      Motif Tangi Gede berfungsi sebagai sanan empeg, digunakan pada upacara anak kedua dari tiga bersaudara jika kakak pertama dan adik       ketiganya meninggal.

5.      Motif Sudamala, warna hitam putih, digunakan ketika melukat (pembersihan diri, ruwatan).

6.      Motif Kurung bebas digunakan untuk apa saja dan bisa dimodifikasi.

b.      Fungsi Sosial Budaya

      Kain Cepuk juga memiliki fungsi sosial budaya sebagai cendramata untuk menjalin ikatan tali persahabatan, dan juga sebagai lambang          prestise bagi orang yang memiliki koleksi kain tenun cepuk yang dianggap sebagai barang langka dan antik.

c.    Fungsi Ekonomi

 Kain tenun Cepuk juga memiliki fungsi ekonomi, karena kain tenun cepuk yang bahannya berasal dari alam (natural) mempunyai nilai ekonomi   cukup tinggi dan biasanya kain seperti itu akan diburu oleh para kolektor dan berani membeli dengan harga yang cukup mahal.

Kain tenun Cepuk mempunyai makna sakral karena digunakan untuk keperluan upacara/ ritual, dan diyakini mampu menangkal kekuatan unsur-unsur negatif. Kain tenun cepuk juga memiliki makna kesejahtraan karena dengan memproduksi kain tenun Cepuk sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan akan dapat mensejahtrakan kehidupam masyarakat. Kecuali itu kain tenun Cepuk mempunyai makna pelestarian karena kain tenun Cepuk merupakan hasil cipta, rasa dan karsa yang adiluhung yang perlu dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan demi kesejahtraan masyarakat sebagai pemilik budaya itu sendiri.  

          Dalam proses pelestarian ini, peran ibu-ibu dan anak-anak muda cukup aktif memberikan dukungan melalui lembaga-lembaga non formal, dan justru dalam proses kerajinan tenun kain Cepuk ini peran ibu-ibu lebih dominan jika dibandinkan dengan bapak-bapak, dan anak-anak muda sudah mulai mau ikut aktif untuk mengembangkan kerajinan tenun kain Cepuk ini karena dari segi ekonomi cukup menjanjikan.

Nilai Filosofis Kain Tenun Cepuk

Penggunaan kain cepuk ditentukan oleh unsur-unsur dari masing-masing kain tersebut, seperti bahan yang digunakan, warna serta corak dari kain tersebut. Kain cepuk mempunyai arti penting dalam masyarakat karena mempunyai nilai-nilai tertentu antara lain nilai guna, nilai artistic termasuk nilai estetika di dalamnya, dan makna kain itu dalam kehidupan sosio kulturalnya.

a.     Nilai Guna. Pemakaian kain cepuk erat kaitannya dengan konsep desa kala patra di Bali, yaitu penyesuaian diri dengan tempat, waktu dan keadaan atau kondisi. Artinya, kelenturan atau fleksibilitas dalam pemakaian kain cepuk mengacu pada motif dan upacara yang dilaksanakan serta waktu dan saat pelaksanaan upacara yadnya.  

b.  Nilai Religius, pemakaian Kain tenun cepuk dalam upacara yadnya bagi masyarakat Bali sangat erat kaitannya dengan doa dan harapan   penggunanya.

c.       Nilai Estetika, kain bebali memiliki ragam hias dan pewarnaan alami yang memberi kesan klasik dan indah pada penggunanya.

 d.    Nilai ekonomi, karena keindahan dan fungsinya dalam upacara, kain cepuk memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. 

 


Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 21-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Kain Tenun Cepuk Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

Dusun Tanglad Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

082266060060

ngurahalitparnawa1@gmail.com

Tenun Cepuk Alamesari Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

Dusun Tanglad Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

082266060060

ngurahalitparnawa1@gmail.com

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 21-01-2022

Maestro Karya Budaya

Ngurah Alit Parnawa ( Bendesa Adat Tanglad )

Dusun Tanglad Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

082266060060

ngurahalitparnawa1@gmail.com

Ni Ketut Ciring ( Guru Menenun Kain Cepuk )

Dusun Tanglad Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

0

0

I Wayan Sidemen ( Pengrajin Kain Tenun Cepuk )

Dusun Tanglad Desa Tanglad Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung

0

0

Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 21-01-2022
   Disetujui Oleh Ronggo Utomo Hardyanto Pada Tanggal 21-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047