- Nomor Registrasi
- 201600322
- Domain
- Tradisi dan Ekspresi Lisan
Tale Nak Jei merupakan tale yang masih bertahan dan cenderung dapat lebih bertahan. Hal ini karena masyarakat Kerinci yang akan menjalankan ibadah Haji akan menyelenggarakan Tale ini di rumah-rumah mereka. Terlebih pada jaman sekarang semakin banyak orang-orang yang berniat dan berminat menjalankan rukun Islam yang kelima tersebut. Tale naik haji ini diselenggarakan di rumah-rumah warga yang hendak menjalankan ibadah haji. Mereka mengundang petale (orang yang betale) ke rumah mereka untuk betale. Dan tuan rumah selain mengundang petale tersebut juga mengundang warga sekitarnya, jadi semacam hajat.Dalam acara betale tersebut didahului dengan perno (ungkapan hajat) yang dilakukan oleh anggota keluarga tersebut atau tuan tengganai-nya. Setelah hal tersebut dilakukan terkadang dilengkapi dengan ceramah agama yang diberikan oleh ustadz atau orang pandai agama. Setelah itu baru dilakukan tale. Namun masing-masing keluarga punya aturan yang berbeda dalam aktivitas sebelum betale dilaksanakan. Betale dapat dilakukan secara perorangan maupun berkelompok. Dan juga dapat dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan, siapa yang dapat melakukan dapat turut serta dalam kegiatan tersebut. Keahlian seorang petale adalah kemampuannya menyusun pantun, syair yang bertemakan Naik Haji. Dalam syair ataupun pantun yang dilantunkan dalam betale menggunakan idiom-idiom atau simbol-simbol yang dekat dengan aktivitas keseharian.Misalnya tuan rumahnya adalah petani atau hidup dalam lingkungan pertanian-agraris maka kata-kata yang dipilih kebanyakan ungkapan-ungkapan yang berbau agraris.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016