Gebug Ende

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600381
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Bali
Responsive image
Gebug Ende atau biasa disebut Gebug Seraya adalah salah satu tradisi yang tumbuh dan berkembang pada Masyarakat Desa Seraya Kabupaten Karangasem. Dahulu, Gebug Ende adalah sebuah permainan tradisi yang biasa dilakukan oleh kau laki-laki baik anak-anak hingga dewasa. Selain tradisi merupakan permainan rakyat, Gebug Ende juga dipercaya merupakan tradisi sakral masyarakat Desa Seraya untuk memohon hujan kepada Sang Pencipta. Pada umumnya ritual ini dilaksanakan pada saat musi kemarau dan dilakukan setelah pulang dari berladang.Gebug Ende berasal dari kata gebug dan ende.Gebug artinya adalah memukul dan alat yang digunakan adalah rotan dengan panjang sekitar 1,5 hingga 2 meter. Sedangkan alat untuk menangkisnya disebut denganEnde. Ende dibuat dari kulit sapi yang dikeringkan selanjutnya dianyam berbentuk lingkaran.Sesuai dengan asal daerahnya, Gebug Ende lebih dikenal dengan sebutan Gebug Seraya. Atraksi para jawara gebug di Desa Seraya Timur, bukan hanya sekedar untuk menunjukan ketangkasan. Namun dibalik itu ada nilai sakral yang sangat dikeramatkan warga setempat. Gebug Ende atau Gebug Seraya jarang dipertunjukan didepan umum, karena gebug ende merupakan salah satu kesenian sakral yang dikeramatkan.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047