- Nomor Registrasi
- 201600396
- Domain
- Tradisi dan Ekspresi Lisan
- Provinsi
- Kalimantan Selatan
Mamanda merupakan sebuah teater tradisional yang berkembang di daerah Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin. Pementasannya menggunakan Bahasa Banjar dan selalu mengisahkan rivalitas kebaikan dan keburukan yang dikemas dalam suasana kerajaan (istana sentris). Mamanda merupakan perpaduan antara seni tari, seni musik (tetabuhan), lagu (nyanyian), dan seni peran. Lakon yang digunakan berasal dari pakem cerita syair dan hikayat serta lakon karangan pemain, yang disebut lakon carangan. Lakon-lakon pakem yang ada di antaranya adalah Kisah Seribu satu Malam, Syair Abdoel Moeloek, Syair Siti Zibaidah, dan Hikayat Si Miskin. Teater ini sangat dinamis sehingga ia dapat memadukan kesenian populer di dalamnya, misalnya penggunaan musik pop sebagai pengiring. Mamanda dipentaskan dalam berbagai perhelatan, mulai dari resepsi pernikahan hingga perayaan hari kemerdekaan Indonesia (setiap tanggal 17 Agustus).Sejarah teater mamanda bermula dari perkembangan teater tradisional lain di daerah Kalimantan Selatan, yaitu wayang urang dan wayang gung. Wayang gung telah dikenal sejak abad ke-11 M, yaitu ketika kebudayaan Jawa masuk ke Kalimantan. Teater tradisional di Kalimantan Selatan juga dipengaruhi oleh tradisi lisan dari Melayu, yaitu syair abdoel moeloek yang dibawa oleh serombongan seniman asal Malaka sekitar abad ke-18.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016