- Nomor Registrasi
- 201600418
- Domain
- Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Tagonggong adalah alat musik tradisional Sangihe. Secara historis alat musik ini lahir kira-kira abad XI ketika mempersiapkan ritual perkawinan sepasang insan manusia yang bernama Mangulungdagho dan Bangsangpeliang di Wilayah Tamako (sekarang kecamatan Tamako) Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kajian tentang tahun lahirnya dihitung menurut lapisan periode generasi berdasarkan silsilah (Tambo). Tagonggong berdasarkan bunyi pukulan ada bunyi pendek yakni TA dan bunyi panjang/lepas yakni GONG. Tagonggong secara organology dibuat dari batang kayu/pohon nangka dan kapuraca (Bahasa Sangihe Dingka-Leng). Pohon tersebut dipilih untuk menjamin kwalitasnya. Alat musik ini diklasifikasikan sebagai jenis membrafon karena prinsip suara oleh gitar membran lentur dipukul dengan benda padu. Tagonggong dimainkan dengan jalan memukul kulit penutup lubang yang benda didepan instrument tersebut dengan jari-jari tangan. Alat ini berfungsi untuk mengiringi tari daerah Sangihe seperti tari Gunde. Musik ini dibuat dari kayu nangka dengan ukuran besar 40-50 cm dan ukuran kecil 20-30 cm. Untuk menjamin kualitas bunyi maka bagian dari Tagonggong dibuat agak berkelok dengan perhitungan semakin kecil lubang suara,semakin nyaring suaranya dan semakin tinggi. Alat ini berbentuk silinder, pada bagian depan. Ujung dipasang kulit yang berfungsi sebagai selaput getar yang merupakan sumbu bunyi.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016