Rapai Geurimpheng merupakan paduan antara bermain alat musik berupa rapai dan bersyair. Rapai pulot geurimpheng ini dimainkan oleh sebanyak 12 orang pemain. Delapan orang berfungsi sebagai penabuh sekaligus penari, yang dinamakan dengan aneuk pulot. Sementara tiga orang lainnya berfungsi sebagai penggiring dan satu orang sebagai penyair atau disebut syahi atau syah. Rapai geurimpheng mempunyai beberapa babak yang bermacam-macam. Pertunjukan diawali dengan memberi salam, mengangkat tangan serentak kepada penonton yang disebut salem aneuk syahi, dilanjutkan dengan salem akan, diikuti oleh cakrum (saman), kemudian diikuti oleh gerakan yang dinamis dan heroik serentak dengan tabuhan rapai yang dinamakan tingkah. Bagian selanjutnya disebut kisah, di mana syair yang digunakan berisi tentang pesan-pesan sesuai dengan acara pergelaran. Bagian keenam yaitu babak terakhir disebut gambus.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya