Golok Ciomas

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700490
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Banten
Responsive image

Sejarah Golok Sulangkar Ciomas, dituturkan secara turun temurun berdasarkan mitos yang beredar ditengah masyarakat, karena tidak ditemukan bukti otentik kapan sebenarnya dan siapa yang pertama kali membuat Golok Sulangkar Ciomas, hingga keberadaannya dikenal luas hingga saat ini. Demikian juga nilai mistis yang dipercaya terkandung pada Golok Sulangkar Ciomas, merupakan sebuah bukti bahwa sejarah awal keberadaannya pernah tersiar dari Ciomas.

Peninggalan leluhur paling tua dari sejarah Golok Sulangkar Ciomas adalah sebuah palu godam yang bernama Godam Ki Cengkuk dan golok yang bernama Si Rebo. Kedua benda tersebut menjadi benda keramat yang hanya dapat dilihat oleh masyarakat umum satu tahun sekali pada bulan Mulu (Rabiul Awal), ketika dilaksanakan ritual pengolesan golok oleh Godam Ki Cengkuk. Dan keduanya hingga saat ini masih tersimpan dengan aman dibawah penjagaan seorang keturunan Ki Cengkuk sebagai pemilik awal palu godam tersebut. Dia adalah Duhari, sebagai pembawa pusaka Golok Si Rebo dan Godam Ki Cengkuk.

Dalam menjaga tradisi Golok Ciomas sebagai, sebuah warisan budaya leluhur masyarakat Ciomas, terdapat setidaknya tiga peran yang saling berkaitan. Pertama adalah pande, pemegang pusaka Godam Si Denok, dan pemimpin ritual Mulud Golok Ciomas. Pada Ritual Mulud juga terdapat seorang yang sangat berperan mengendalikan popularitas Golok Ciomas, yaitu Ki Muhaimin. Ki Muhaimin juga merupakan salah satu keturunan Ki Cengkuk, bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Ciomas lainnya, Ki Muhaimin didaulat menjadi pemimpin Ritual Muludan. Tidak hanya itu, karena Ritual Muludan golok di Ciomas syarat dengan berbagai tahapan ritual, maka tugas Ki Muhaimin ini juga cukup pada setiap pelaksanaan Ritual Muludan golok di Ciomas.

Ki Muahimin bertugas dari awal, yaitu sejak pertama kali mendapatkan ilafat atau petunjuk mencari lokasi besi ini di daerah Ciomas hingga sebuah Golok Ciomas selesai dibuat oleh pande, Ki Muhaimin bertanggungjawab mengawalnya. Proses Ritual Muludan dimulai pada saat besi inti mulai ditemukan, kemudian puncaknya pada malam hari tanggal 11 mulud menjelang tanggal 12 mulud.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047