Mbaham- Matta / Ko On Kno Mi Mombi Du Qpona

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700593
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Papua Barat
Responsive image

Menurut kisah kejadian yang dituturkan oleh para tua adat, Mbaham-Matta adalah nama suku besar yang telah ada di Fakfak sejak pembentukan peradaban manusia Mbaham-Matta di atas Tanah Papua. Mbaham-Matta terdiri atas dua suku kata yang memiliki pengertian sebagai berikut; Kata Mbaham artinya sesuatu yang sudah terjadi atau sesuatu yang sudah ada dalam bahasa lokal disebut Ponggo yang merujuk pada makna terjadinya asal usul kejadian manusia Mbaham. Selain itu, makna kata Mbaham adalah nama sebuah gunung yang dianggap sakral oleh leluhur Mbaham, oleh karena gunung tersebut merupakan awal kejadian atau kehadiran manusia Mbaham. Gunung ini berada pada wilayah pegunungan di Kabupaten Fakfak yang sampai kini sulit dijangkau oleh manusia lain selain manusia Mbaham yang adalah keturunan langsung dari leluhur Mbaham.

Mbaham-Matta adalah nama suku besar yang mendiami kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Sistem kehidupan Mbaham-Matta terbentuk didalam beberapa marga besar dan marga-marga itu memiliki hak ulayat ataupun hak pewarisan adat secara merata. Dalam tindakan keseharian kehidupan masyarakat setiap marga memiliki kepala atau tua marga Dukan dak qpo yang berperan sebagai pengontrol tetapi karena tidak dikatakan sebagai pemegang suatu kekuasaan, tidak terdapat pola pembagian kelas-kelas masyarakat atau kasta-kasta didalam kehidupan suku besar Mbaham-Matta.

Garis keturunan orang Mbaham-Matta didasarkan pada garis keturunan ayah (Patrilinear). Anak-anak dari satu keluarga batih secara keturunan, masuk marga ayahnya. Disamping menganut prinsip patrilinear, suku besar Mbaham-Matta juga menganut sistem perkawinan diluar marganya atau disebut eksogami. Sistem kekerabatan yang unik didalam keseharian hidup Ko, on, kno mi mombi du qpona yang artinya engaku, saya, dan dia adalah satu atau yang biasa kita kenal dengan Trimid te wo is teri satu tungku tiga batu. Konsep ini memanknai bahwa orang Mbaham-Matta terbentuk diatas tiga prinsip hidup yakni Agama Islam, Protestan, dan Katolik.

Dalam pola tradisi kekerabatan Mbaham-Matta di Patipi sangat unik dan luar biasa oleh karena mampu menjalani falsafat hidup dengan aman dan damai yang disebut Idu, idu maninina. Adapun makna mendalam dari falsafat tersebut didalam hubungan keluarga batih Mbaham-Matta artinya; apabila didalam satu keluarga yakni bapak, mama, dan anak-anak yang dilahirkan dari seorang mama misalnya berjumlah 5 orang anak. Selanjutnya, anak yang pertama akan diserahkan untuk mengikuti aliran ajaran agama muslim, dalam pembentukan iman sebagai umat islam. Anak yang kedua akan diserahkan kepada agama kristen protestan, dan yang ketiga akan mengikuti ajaran agama katolik sebagai pembentukan iman katolik. Anak yang keempat dan kelima boleh memilih sesuai kehendak hatinya. Inilah sebuah keunikan yang tidak terdapat di daerah lain di Indonesia bahkan mungkin di sekitar wilayah tanah Papua.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Dewan Adat Masyarkat Mbaham-Matta

Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047