Tari sapen adala jenis tari pergaulan yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat Kabupaten Belitung Timur. Tari ini ditarikan secara berpasangan atau laki-laki saja dan perempuan saja. Tari ini dibawa oleh seorang yang bernama SUDIN dipentaskan pertama pada tahun 1958 pada acara Begawai Nube di Desa Lembong Urisan. Sudin datang ke Kecamatan Kelapa Kampit tepatnya di Desa Buding pada usia 17 tahun. Beliau lahir pada tahun 1922 dan emninggal pada usia 85 tahun dan dikubur di Desa Buding. Asisten tarinya bernama DOMRA, yang melanjutkan mengemankan tari Sampen. Pada tahun 1982, tari ini kembali ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah. Tari Sapen merupakan tari tradisional masyarakat Kbaupaten Belitung yang emngandung unsur-unsur pencak silat sebagai dasar pijakannya dan gerakan tari sapen dominan pada kelincahan gerka kaki. Dasar gerakannya adalah gerakan kaki seperti menyilang, melompat dan menjijnjit. Secaara koreografis bentuk gara[an tari Sapen sangat sederhana baik unsur gerak tari, pola lantai maupun tata rias dan busana. Koreografi tari ini secara struktural terdiri dari tujuh motif gerak: langkah satu, langkah dua, langkah tiga, pecah satu, pecah dua, pecah tiga dan satu motif gerak penghubung atau transisi yaitu ya'sek. Tari ini berfungsi sebagai tari pergaulan atau hiburan bagi masyarakat yang ditarikan pada acara-acara syukuran seperti tradisi adat marastaun, perkawinan, dll. Ditarikan secara berpasangan dnegan jumlah penari minimal 6 orang.