Silek Tigo Bulan

Tahun
2018
Nomor Registrasi
201800633
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Riau
Responsive image
Salah satu jenis Silat Melayu Sungai Rokan yang paling terkenal adalah Silek Tigo Bulan (silat tiga bulan). Jenis silat ini di kemudian hari dibagi menjadi dua yaitu sendeng dan tondan. Gelanggang yang mengutamakan pelajaran dan latihan gerak ketangkasan disebut tondan. Sedangkan gelanggang yang lebih mengutamakan ketahanan fisik disebut sendeng. Kebanyakan orang lebih suka belajar tondan terlebih dahulu baru kemudian belajar sendeng. Selain silat yang tersebut di atas masih ada istilah silek rimau (silat harimau), silek boruk (silat beruk), silek ula (silat ular), yang muncul karena perilaku pendekar itu seperti harimau, beruk atau ular. Inti pelajaran silat adalah memahirkan penggunaan nur (cahaya). Cahaya itu terbagi tiga, dua di antaranya mempunyai warna khas, dan satu lagi tidak dapat diwujudkan. Ketiga jenis cahaya itu berubah-ubah warnanya. Selama tiga bulan itulah murid mompolasinkan (memahirkan) penggunaan cahaya tersebut dalam gerak silat. Untuk menamatkan pelajaran silat ini diperlukan waktu selama tiga bulan belajar silat gerak di tanah, ditambah 10 hari untuk menamatkan (kaji batin). hitungan 10 hari adalah kaji di rumah berupa; tujuh hari belajar kaji batin, sehari kaji duduk (silat dalam posisi duduk), sehari kaji togak (silat dalam posisi berdiri), dan sehari hari kaji guliang (silat dalam posisi guling). Kaji guling ini dilakukan dengan mandi berlimau terlebih dulu, kemudian guru menggulingkan muridnya. Dalam keadaan guling tersebut murid diserang dengan tikaman pisau belati. Murid yang guling tadi pasti dapat menghindar karena telah josom. Ujian silat yang terakhir adalah dua orang yang berada dalam satu kain sarung dibekali pisau belati sebilah seorang kemudian mereka saling tikam-menikam. Jumlah bilangan hari yang dilalui hingga tamat belajar silat tiga bulan ini adalah 100 hari. Silat tondan biasanya lebih dahulu mempelajari silat batin barulah kemudian belajar silat gerak. Kaji di rumah dilalui selama 21 hari. Dalam rentang 21 hari tersebut sebenarnya hanya perlu 7 hari saja. Bilangan 7 hari itu untuk memberi tenggang waktu sebab di antara murid-murid tidak akan sama daya tangkap dan kemampuannya. Kaji di tanah dilakukan selama 21 hari, jumlah masa belajar silat tondan ini 70 hari. Tondan mengutamakan keahlian, kecepatan dan ketepatan gerak silat, sehingga perlu kecerdasan memahami gerak. Keputusan tondan dan sendeng adalah moilak (mengelak) dan lak, disamakan dengan la (tidak, Arab), apobilo lah dapek lak mako non tido kan konai kecuali datang molaikat maut (kalau sudah mendapat keputusan lak maka tidak akan kena kecuali maut). Pendekar bertarung dengan memperhatikan tanda-tanda atau kotipanan yaitu apobilo lai nampak non kan di colo, mako indo kan mati indo kan luko (apabila masih tampak tanda-tanda, maka tidak akan mati dan tidak akan luka). Sementara itu belajar silat sendeng biasa memakan waktu berbulan-bulan, berupa latihan tenaga dan kekuatan fisik. Pendekar sendeng berciri-ciri kuat dan tahan terhadap serangan. Silek Tigo bulan kemudian menjadi tradisi pertunjukan dalam rangkaian adat suku Melayu Rokan. Pertunjukan tradisi Silek Tigo Bulan diadakan pada saat acara pengangkatan ninik mamak, penyambutan tamu agung, pernikahan atau khitanan. Pada suku Melayu di desa Kepenuhan Timur, Silek sudah menjadi adat tradisi. Pertunjukan Pencak Silek Tigo Bulan tidak mempunyai tempat khusus, artinya dapat dilakukan di tempat terbuka seperti jalan, halaman, tanah lapang, atau tempat yang menjadi laluan bagi arak-arakan atau rombongan yang datang ke tempat pihak perempuan dalam pelaksanaan adat pernikahan misalnya. Peralatan yang digunakan pada Silek Tigo Bulan ialah pisau belati, tali plastik untuk pembatas, kursi dan meja untuk ninik mamak yang menyaksikan. Untuk musik pengiringnya digunakan gong, gendang, dan calempong. Jumlah Pendekar Silek Tigo Bulan berjumlah 2 atau 3 orang sesuai kebutuhan. Dan durasi pertunjukan biasanya berkisar 15 menit. Adapun gerakan-gerakan dalam Silek Tigo Bulan terdiri dari: -Tikam buang liar -Tikam buang luar -Tikam buang dalam -Tikam kungkong batak -Tikam kungkong bawah -Tikam sepetak.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Komunitas Karya Budaya

Masyarakat Desa Kepenuhan Timur

Desa Kepenuhan Timur, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Maestro Karya Budaya

Abdul Rauh

Desa Kepenuhan Timur, Kabupaten Rokan Hulu

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047