Kembang Kelape

Tahun
2018
Nomor Registrasi
201800672
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image
Merujuk pada nama tempat (Bandar Kelapa kemudian Pelabuhan Sunda Kelapa) menunjukkan bahwa di kawasan itu banyak ditumbuhi oleh pohon kelapa. Apabila memandang pantai yang ditumbuhi pohon kelapa, terasa indah mempesona. Maka kembang kelapa yang namanya manggar, kemudian dijadikan sebagai properti perhiasan untuk arak-arakan. Karena manggar bentuknya sederhana, meski tiga dimensi, tapi warnanya tunggal maka bentuk asli diambil sebagai bentuk dasar kembang kelapa warna-warni yang dibuat dari kertas krep dan disusun pada ujung tiang dengan ketinggian sekitar semeter setengah. Tiang-tiang dengan ujung dihias kembang kelapa digunakan untuk dekorasi statis maupun dinamis. Pada perkembangannya, bentuk dekoratif kembang kelapa mengenal dua varian. Pertama varian kembang kelapa tiang. Kedua kembang kelapa bokor. Namun bentuk itu pun tidak statis. Terutama bentuk yang tiang, dapat diletakkan pada tiap ruang atau sudut yang memungkinkan, digantung di plafon menjuntai ke bawah, bahkan dikombinasikan dengan memanfaatkan daya listrik membentuk kembang kelapa yang indah terutama jika dihidupkan malam hari. Kembang Kelapa sebenarnya mempunyai makna filosofis amat mulia. Bahwa semestinya manusia itu berguna sebagaimana pohon kelapa. Tidak ada yang tidak berguna dari sebatang pohon kelapa, mulai akar, batang, buah, sampai daun. Kemudian makna itu diperluas bahwa kehidupan manusia itu harus dirawat dan diekspresikan dengan meriah, terbuka, saling bentu-membantu, kompak, dan tidak memandang status sosial. Maka siapa pun yang berada dan berkuasa di Bumi Kalapa atau Jakarta, seyogyanya menjunjung tinggi kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, kesopansantunan, dan kemuliaan sebagai manusia. Bentuk atau desain kembang kelapa (manggar) ?Bentuk kembang kelapa terbuat dari lidi yang dibungkus dengan kertas atau plastik warna warni. ?Ukuran kembang kelapa dan tiang penyangga disesuaikan penempatannya. ?Jumlah kembang kelapa dari tiap tiang penyangga antara 60-75 batang. Filosofi atau makna kembang kelapa (manggar) ?Filosofi untuk Kembang Kelapa (manggar) sebagai perlambang kemakmuran. ?Sebagai simbol dari kehidupan manusia yang bermanfaat sebagaimana manfaat pohon kelapa. ?Sebagai simbol sifat keterbukaan masyarakat dalam pergaulan sehari-hari. ?Sebagai simbol tatawarna (multikultur) kebudayaan yang hidup dan berkembang di Kota Jakarta. Fungsi, penggunaan dan penempatan kembang kelapa (manggar) ?Fungsi sebagai dekorasi statis yang memberikan nuansa megah, meriah dan penuh keceriaan pada berbagai kegiatan, baik di ruang terbuka maupun di ruang tertutup. ?Digunakan sebagai dekorasi dinamis dan diletakkan di depan arak-arakan dalam festival, atraksi pariwisata, pentas seni budaya (kirab, ngarak penganten dan sebagainya). ?Penempatan sebagai dekorasi statis diletakkan di samping kanan dan kiri pintu masuk, pada kanan kiri pelaminan, pada kanan kiri panggung, digantung diplafon dan pada titik-titik tertentu di dalam ruangan (aula, auditorium dan lain-lain) acara (resepsi, seminar, diskusi,dan sebagainya).

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2018

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047