Diki Pano

Tahun
2019
Nomor Registrasi
201900835
Domain
Tradisi dan Ekspresi Lisan
Provinsi
Sumatra Barat
Responsive image

Diki pano merupakan kesenian tradisional anak nagari. Mulai dimainkan tidak ada literatur yang menjelaskan tetapi menurut cerita kesenian ini sudah ada dan dipakai sebagai alat propaganda dalam perjuangan Tunaku Imam Bonjol. Alat yang digunakan adalah diki pano yang merupakan alat perkusi berupa rebana besar dengan diameter permukaan 50 cm. Lagu diki pano berirama sesuai dengan jenis lagu yang di mainkan dengan pantun (sampiran dan Isi) berupa petuah agama dan petuah adat. Perpaduan dari permainan mangguguah pipano dan badiki inilah yang dinakamakan diki pano.

Kesenian Diki Pano merupakan perpaduan kemahiran menabuh (mangguguah) Pipano dengan lantunan Dikie (lagu) yang berisikan petuah Adat dan Agama yang disampaikan dalam bentuk pantun. Kesenian Diki Pano biasa dimainkan pada acara baralek (pesta) kawinan, khitanan, dan turun mandi anak dalam suasana bajago-jago. Dalam acara bajago-jago tersebut kesenian diki pano dimainkan selama 7 jam. Kesenian Diki Pano dimainkan di malam hari selepas sholat ‘isya sampai dini hari menjelang subuh. Keunikan dan ke khususan permainan Diki Pano terletak pada Guguah (Pukulan), dimana dari guguah yang terkesan kacau dan tak beraturan, pemain langsung bisa menghentikan secara serentak. Keunikan lain dalam memainkan Diki Pano, para pemain bisa saling bertukar peran antara tukan batang, tukang tingkah dan tukan kurincang, pada saat pipano sedang diguguah.

Alat.

Alat yang digunakan namanya Pano/Pano-pano/Pipano : Merupakan alat perkusi berupa Rebana Besar dengan diameter permukaan minimal 50 cm.

Lagu/Dikie

Merupakan lantunan vokal berirama sesuai dengan jenis lagu yang dimainkan dengan pantun (sampiran dan isi) berupa petuah agama dan petuah adat.

Contoh Pantun :

Manyabik Padi Nak Rang Tapuih

Batuang diambiak ka anak janjang

Talang di tanam nak rang bonjo

Kalau aka bana indak luruih

Lah lakuang batu dek sumbayang

Allah nan tido manarimo

Perpaduan dari permainan mangguguah pipano dan badikie inilah yang dinamakan dengan Diki Pano

Permainan.

Guguah.

Adalah memukul/mangguguah pipano dimainkan oleh tiga orang pemain dengan posisi duduk bersila dan membentuk lingkaran. Setiap pemain dalam mangguguah pipano punya peran tersendiri : 1. Tukang Mambatang, 2. Tukang Maningkah, 3. Tukang Mangurincang.

1. Tukang Mambatang

Tukang Mambatang merupakan penabuh utama yang akan diikuti oleh tukan tingkah dan tukang kurincang.

2. Tukang Maningkah

Tukang Maningkah penabuh yang memberikan tambahan guguah untuk memperkaya suasana guguah, dimana pukulannya diselipkan diantara pukulan yang dimainkan tukang mambatang.

3. Tukang Mangurincang

Tukang Kurincang membuat satuan guguah terkesan semakin kacau dan rame, tapi tetap ber pedoman kepada guguah dasar yang dimainkan tukang mambatang.

Jenis Guguah ada beberapa macam, diantaranya:

1. Guguah Sinapang Masin

2. Guguah Murai Kencak

3. Guguah Panapa jatuah ka dantang

4. Guguah Panapa jatuah ka dantuang

5. Guguah Panjang

6. Guguah Tupai Bagaluik

7. Guguah Tun tun tang

8. Guguah Ampang Serong

9. Guguah Kudun Kakah

10. Dll.

Dalam mangguguah untuk satu permainan terdiri dari :

1. Guguah Dasar 2 kali

2. Guguah Dantuang 1 kali

3. Ujuang Guguah 1 kali 

Setelah 4 kali guguah tersebut selesai, Selanjutnya masuklah ke Dikie (lagu).

Dikie

Dikie dilantunkan oleh 3 orang atau lebih pendendang setelah guguah sampai di ujuang guguah, lantunan dikie sendiri nanti akan disambut lagi dengan guguah. Kombinasi ini bisa dipolakan seperti berikut: Guguah 4 kali - dikie (lagu) - guguah sela – dikie - guguah penutup.

Macam Dikie yang dimainkan dinamai sesuai dengan alunan irama dikie,

1. Ratok Siti Arafah, merupakan alunan vokal yang dikisahkan dari ratapan  seorang ibu ditengah lautan dalam mencari anaknya yang hilang, iramanya mengikuti alunan perahu yang diombang ambingkan oleh ombak.

2. Lagu Rao, alunan vokalnya lebih pendek dan agak bersemangat dibanding Ratok Siti Arafah, lebih menggambarkan rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan Yang Maha Kuasa.

3. Sikambang, Alunan Vokalnya lebih gembira dibandingkan dua lagu diatas, karena sikambang lebih menggambarkan alunan perasaan anak muda.

Permainan yang ada dalam video dimainkan Oleh Sanggar Tradisional Anak Mudo Bundo Kanduang, Nagari Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

 

Video 1. 

Guguah Tunggal Sinapang Masin.

 

Video 2. 

Guguah Lengkap Sinapang Masin (Guguah Mambatang, Guguah Maningkah, Guguah Mangurincang) yang dipadukan dalam satu kesatuan guguah.

 

Video 3. 

Dikie 1

Lantunan Dikie jenis lagu Sikambang, dengan isi pantun kalimat persembahan yang berbunyi :

 

Cupak Panuah Gantang Balajuang

Takaran (Cupak dan Gantang) Penuh

Dicupak Anak Tigo Luhak

Takaran Anak Tiga Luhak

Jatuah ka alam minang kabau

Jatuh ke alam minangkabau

 

Salam Jo Sambah kami Anjuang

Salam dan Sembah Kami Junjung

Redha jo Maaf Kami Mintak

Redha dan Maaf Kami Mintak

Ukua Jo Jangko Kok Talampau

Jikalau Ukuran dan Jangka Terlampaui

 

Langsung disambut dengan Guguah Sela

 

Diki 2

Lantunan Dikie jenis lagu Sikambang, dengan isi pantun petuah agama agar ber buat jujur yang berbunyi :

 

Manyabik Padi Nak Rang Tapuih

Panen Padi Orang Tapuih

Batuang diambiak ka anak janjang

Batuang (bambu) dibuat jadi anak Tangga

Talang di tanam nak rang bonjo

Talang (bambu) ditanam oleh orang Bonjol

 

Kalau aka bana indak luruih

Kalau akal tidak lurus

Lah lakuang batu dek sumbayang

Sampai Lekung Batu Tempat sholat

Allah nan tido manarimio

Allah tidak akan Menerima (ibadahnya)

 

Ditutup dengan Guguah penutup.

Fungsi :

Pertunjukan Dikia Pano sebagai salah satu musik tradisional masyarakat di daerah Pasaman secara umum berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat, yakni secara umum berupa hiburan yang disajikan dalam berbagai kegiatan adat masyarakat seperti acara perhelatan pernikahan, khitanan, alek batagak penghulu dan sebagainya

 


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2019

Komunitas Karya Budaya

Minang Saiyo

Simpang ( Kecamatan Simpati)

0

Sanggar Seni tradisional anak mudo Bundo kanduang

Simpang ( Kecamatan Simpati)

082284117141

Sanggar Kesenian Tradisional Minang Saiyo

Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman

0

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2019

Maestro Karya Budaya

Andermi

Kampuang Aua, Nagari Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman

081374165566

Adfrizal Adri

Kampuang Aua, Nagari Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman

082170911273

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2019
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2019

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047