Angklung

Tahun
2010
Nomor. Registrasi
2010000012
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image
Angklung adalah jenis kesenian yang terbuat dari bambu yang berasal dari Jawa Barat. Menurut sejarahnya, angklung disebut bunying. Kata angklung diambil dari beberapa arti, yaitu kata angka dan lung. Angka adalah nada yang hilang, oleh sebab itu nada-nada yang ada dalam angklung terdapat empat nada atau yang disebut dengan cumang kirang. Terciptanya alat musik angklung yang terbuat dari bambu, berasal dari pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan kehidupan yang bersumber pada makanan pokok berupa padi (pare). Pandangan ini dilahirkan dari mitos tentang Nyi Sri Pohaji sebagai Dewi Sri pemberi kehidupan (hurip) perenungan masyarakat Sunda dahulu dalam mengelola pertanian (tetaten) terutama pertanian sawah dan ladang (huma) telah melahirkan syair lagu sebagai penghormatan dan persembahan kepada Nyi Sri Pohaci dan sebagai tolak bala agar bercocok tanam mereka tidak mendatangkan malapetaka. Dalam perkembangannya lagu-lagu tersebut diiringi dengan bunyi tetabuhan yang terbuat dari batang-batang bambu yang dibuat sederhana yang kemudian kita kenal dengan nama angklung dan calung. Cara membunyikan adalah sebagai berikut: Tangan kiri bertugas untuk menggantung angklung, sedangkan tangan kanan bertugas untuk membunyikan angklung. Caranya: a. Tangan kiri jangan bergerak tetapi harus tetap diam. b. Angklung harus diusahakan tetap tergantung tegak lurus. c. Tangan kanan (pergelangan) digerakkan ke arah kiri, secara berulang-ulang, makin cepat menggerakkannya makin baik, diusahakan dalam menggerakkannya juga jangan terlalu keras, agar suara yang ditimbulkannya terdengar halus. Permainan Angklung dapat dimainkan oleh satu orang saja, namun lazimnya angklung dimainkan oleh sekelompok orang yang terdiri atas puluhan sampai ratusan. Masing-masing pemain memegang satu atau dua buah angklung. Setiap pemain mengguncangkan angklungnya pada saat nada yang dimiliki harus masuk ke jalinan lagu. Para pemain silih berganti mengambil peran, sehingga terdengar suatu irama dari permainan angklung tersebut.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

Pelaku Pencatatan

Udjo Sam

Jl. Padasuka Bandung

?

?

?

?

?

?

?

?

?

?

Pelapor Karya Budaya

Saung Angklung Udjo

Jl. Padasuka Bandung

?

?

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2010

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047