Barong Landong

Tahun
2020
Nomor Registrasi
202001154
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
Bengkulu
Responsive image

BARONG LANDONG

Bertani dan bersawah adalah salah satu cara hidup warga Tanjung Agung Pasar Geting. Warga Tanjung Agung adalah berasal dari suku lembak proatin 12. Sawah atau padi yang mereka tanam sering dirusak oleh hama burung dan monyet. Untuk menjaga sawahnya dari hama burung dan monyet dibuatlah orang-orangan sawah (Kebang-kebang). Setelah masa panen dan hasil berlimpah maka petani merasa bersyukur dan juga merasa terbantu dengan adanya orang-orangan sawah itu, maka dibuatlah orang-orangan sawah yang lebih besar dan diberi nama Barong Landong. Barong berarti orang-orangan, dan landong berarti besar dan tinggi.

Barong Landong merupakan sejenis alat permainan yang berbentuk manusia raksasa. Alat permainan tersebut terbuat dari kerangka lukah/bubu penangkap ikan, diberi tangan dan kepala seperti manusia berparas lelaki dan perempuan, dan didandani seperti pengantin tradisional Bengkulu.

Barong Landong tersebut didandani memakai topi yang disebut singal dan pada zaman dulu mengenakan kain dompak yang bersulam benang emas. Saat ini kain tersebut sudah sulit dicari dan digantikan dengan kain besurek khas Bengkulu.

"Barong Landong yang mempunyai berat masing-masing sekitar 15 kg dengan tinggi 250 cm sampai 275 cm dan lebar 100 cm. tersebut dimainkan dengan digerak-gerakkan oleh orang yang masuk didalamnya dengan diiringi musik kulintang dan dol serta penari dengan jumlah keseluruhan pemain sekitar 10 orang.

Sekilas, Barong Landong tampak mirip dengan Barongan atau Boneka Betawi atau yang dikenal dengan sebutan Ondel-ondel, namun ada perbedaan mendasar antara Barong Landong dengan Ondel-ondel, baik dari segi historis, bahan dan cara pembuatan serta alat pengiring dalam pertunjukan. Ondel-ondel biasanya diiringi oleh tanjidor, sedangkan Barong Landong diiringi oleh Rebana, Gendang panjang, Kulintang dan serunai.

Replika Burung Lanting (bangau)

Replika burung bangau atau burung Lanting adalah pelengkap dalam permaian ini. Burung Lanting atau bangau biasanya sering bermain di area sawah untuk mencari makan, baik ikan kecil maupun keong yang bisa menjadi hama padi. Burung Lanting dimainkan sepasang, oleh dua orang lak-laki dengan menggerakkannya seolah-olah sedang terbang mengitari Barong Landong atau kebang-kebang.

Penamaan Populer menjadi Barong Landong adalah pengaruh budaya Cina yang juga sudah ada di Bengkulu sejak abad 18. Berhubungan sosial dan berhubungan niaga dengan warga lembak Tanjung Agung. Warga cina juga mempunyai budaya atau permainan Barong Sai.

Petani Lembak Tanjung Agung biasanya meletakkan Barong Landong di Kiang atau Lumbung Padi. Baru di keluarkan ketika musim panen tiba, sebagai ungkapan kegembiraan mereka dengan diiringi oleh tari-tarian dan musik. Acara mendo’a atau disabo dilakukan disaat barong landing dikeluarkan dari tempat penyimpanan. Dalam selamatan atau do’a disediakan nasi punjung (nasi kuning yang dilengkapi dengan panggan ayam) Apam bekuah, kemenyan dan kopi pahit.

Musik Pengiring.

Musik pengiring permainan Barong Landong adalah musik yang menggunakan Kelintang, redap, gong dan kadang ditambah serunai. Musik pengiring dibagi tiga macam.

  1. Irama memanggil Tamu
  2. Pengiring tari Barong Landong atau sering juga disebut kelintang tige
  3. Irama Burung Lanting atau dinamakan Kelintang Lime

Dulu orang biasanya menyebut dengan Nama Barong Landong Tanjung Agung, karena memang asal dan pewarisnya adalah orang lembak Tanjung Agung. Saat ini permaianan itu menjadi permainan seluruh warga Lembak yang ada di kota Bengkulu dan penggunaannya makin luas, menjadi sarana hiburan rakyat.

Menurut Jenisnya, Barong Landong ada 2 Macam yaitu

  1. Barong Landong Agung

Barong Landong Keluarga


Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

Komunitas Karya Budaya

Bastari

Sanggar Putri Rambut Lingkar Sembilan. Kec. Singaran Pati

0

0

Drs. H. S. Effendi, M.S (Ketua BMA Provinsi Bengkulu)

Jl. Pariwisata RT.10 RW.04 Kel. Timur Indah

0

0

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

Maestro Karya Budaya

Drs. H. S. Effendi, M.S (Ketua BMA Provinsi Bengkulu)

Jl. Pariwisata RT.10 RW.04 Kel. Timur Indah

0

0

Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020
   Disetujui Oleh Mochtar Hidayat Pada Tanggal 15-12-2020

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047