- Nomor Registrasi
- 201500208
- Domain
- Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Sejarah awal pertumbuhan kain besurek belum diketahui secara pasti, namun menurut otang-orang tua (pemuka adat dan pemuka masyarakat) Bengkulu, penggunaan kain besurek sudah lama dan selalu dipakai pada upacara-upacara adat khususnya di Kota Bengkulu. Ada kecenderungan pendapat mengenai sejarah awal perkembangan kain besurek di Bengkulu, yaitu bermula sejak hijrahnya pahlawan Pangeran Sentot Alibasya beserta sanak keluarga dan pengikut-pengikutnya ke Bengkulu. Hal ini dibuktikan dengan pada awalnya, masyarakat pemakai dan pengrajin kain besurek sebagian besar justru dari keturunannya. Penggunaan kain besurek pada mulanya hanya terbatas untuk upacara-upacara adat seperti dipakai oleh pengapit pengantin pria (detar atau topi khas Bengkulu) pada acara nikah; untuk pengantin putri pada acara siraman atau mandi, berdabung atau acara mengikir gigi; dalam rangkaian upacara perkawinan sebagai hiasan yang disampirkan pada bilik pengantin. Selain itu digunakan pula untuk malam inaicuri ke kubur, penutup jenazah; dan acara cukur bayi penggunaannya sebagai hiasan tiang buaian bayi.Kain besurek adalah salah satu kain batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Meskipun kain besurek diyakini sebagai hasil budaya fisik masyarakat Melayu Bengkulu, tapi pada motifnya terlihat pengaruh unsur-unsur kebudayaan Islam, yaitu motifnya yang bernuansa kaligrafi Arab. Dalam perkembangan selanjutnya motif-motif tersebut dimodifikasi dengan menambahkan raflesia, bunga kibut.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015