Grebeg Besar Keraton Kasunanan Surakarta

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101296
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image

Grebeg Besar KeratonKasunanan Surakarta

 

Keraton Surakarta memperingati hari raya Idul Adha dengan menggelar Grebeg Besar. Ratusan warga berbaur bergabung dengan kerabat dan abdi dalem keratin untuk memperebutkan dua gunungan berisi makanan yang dikeluarkan oleh keratin setelah sebelumnya didoakan para ulama keraton di Masjid Agung Surakarta.

Grebeg Besar digelar untuk menandai puncak peringatan Idul Adha pada 10 Dzulhijah atau 10 Besar. Setiap tahunnya Keraton Surakarta yang merupakan penerus dinasti Mataram Islam selalu menggelar tiga kali tradisi grebeg untuk memperingati hari besar keagamaan yaitu Grebeg Mulud pada 12 Rabiul Awal, Grebeg Syawal pada Idul Fitri, dan Grebeg Besar pada Idul Adha.

Tradisi Grebeg berupa kegiatan mengarak gunungan makanan yang disediakan oleh keraton. Dua gunungan yang disebut gunungan Jaler dan gunungan Estri, diarak dari dalam keratin menuju Masjid Agung di kompleks Alun-alun Utara untuk didoakan. Gunungan Jaler, tersusun dari hasil bumi sebagai symbol kesuburan. Sedangkan gunungan Estri terbuat dari macam-macam makanan kering matang sebagai symbol kelimpahan makanan. Arak-arak an gunungan dikawal oleh pasukan khas keratin dan diikuti puluhan kerabat serta abdi dalem keraton.

Gunungan tersebut menurut sejarawan Heri Priyatmoko, Dosen Prodi Sejarah Fakultas Sastra UniversitasSanata Dharma Yogyakarta, memilikiberbagaimakna di baliknya. Bentuk Gunungan Kakung dihubungkan dengan lingga atau alat vital laki-laki yang mengacu pada nilai-nilai kehidupan yang menggambarkan adanya proses penciptaan manusia atau dihubungkan dengan asal-usul manusia. Gunungan Kakung juga melambangkan kesuburan, sifat baik, juga menggambarkan tentang dunia dan isinya yang mencakup berbagai unsur di dalamnya.

Berbeda dengan Gunungan Kakung, Gunungan Estri justru melambangkan sifat buruk dan perusak. Sehingga keduanya harus disatukan. Disini peran raja untuk menyatukan dua kekuatan itu sehingga akan menjadi satu kekuatan yang besar untuk kejayaan keraton. Dari sinilah raja mengeluarkan sepasang gunungan pada waktu perayaan sekaten. Isi gunungansendiriumumnyamemilikipakemtersendiri. Biasanyaterdiridarisayur-sayuran, telurasin, nasi. Melambangkan bumi, langit, tumbuh-tumbuhan, api, hewan, dansifat-sifatmanusia. Seperti telur asin yang melambangkan amal dan manusia baru, nasi yang melambangkan kemakmuran dari sebuah kerajaan, nasi uduk dengan lauk ayam, kedelai, dan pisang raja melambangkan kehidupan yang baik sedang yang di tujua dalah untuk para nabi dan wali. Nasi sayuran melambangkan kehidupan tercukupi (duniawi), sedang yang dituju adalah para roh dan danyang, dan sega asahan bermakna untuk menyucikan lahir dan batin.

Memang perlu pemahaman tersendiri untuk melihatpesanterselubungdarisimbol-simbol dalam upacara Jawa, tak terkecuali GrebegBesar. Simbol atau lambing ini mengandung pesan-pesan yang terselubung, serta nilai-nilai luhur yang ditujukan kepada masyarakat yang bersangkutan. Nilai, aturan, dan norma ini tidak saja berfungsi sebagai pengatur antar-individu dalam masyarakat, tetapi juga menata hubungan manusia dengan alam lingkungannya, terutama kepada Sang Pencipta.

Setelah didoakan di masjid, kedua gunungan tersebut dibawa kembali kekomplekskeraton. Tepat di halamankeraton, gununganditurunkanuntukdiperebutkanolehratusanwarga yang telah menunggu. Rayahan atau berebut isi gunungan telah mentradisi semenjak ratusan tahun karena kepercayaan warga terhadap berkah yang terkandung dalam makanan yang telah di doakan oleh para ulama.


Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta

Baluwarti, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah

0271645412

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Maestro Karya Budaya

GKR. Wandansari Koes Moertiyah, Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta

Baluwarti, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah

0271645412

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022
   Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047