Mendoan Banyumas

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101302
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image

Banyumas memiliki makanan tradisional yang beragam Pengolahan yang serba digoreng menjadi ciri khas tersendiri yang melekat pada makanan Banyumas. Beberapa makanan khas tersebut seperti Mendoan

Mendoan berasal dari kedelai yang dicuci bersih, direbus sampai air mendidih sampai matang, kurang lebih membutuhkan waktu 2 (dua) jam dengan api yang cukup besar dan stabil.

Kemudian diangkat dari perapian, ditaruh di tampah (di ler) supaya dingin, setelah itu direndam di ember besar sehari semalam, sampai keluar lendirnya (kecutan), setelah itu air yang berlendir dipisahkan dengan kedelainya. Kedelai dimasukkan ke dalam krinjing atau tumbu untuk diinjak-injak agar kulit ari terpisah dengan kedelai sehingga benar-benar bersih terpisah sambil disirami air yang bening. Setelah kedelai bersih ditiriskan sampai air tidak di dalam krinjing. Kulit ari kedelai dalam krinjing. Kulit ari kedelai dapat digunakan untuk pakan sapi, kambing dan sejenisnya, termasuk kecutannya.

Setelah ditiriskan , kedelai diberi ragi tempe. Pemberian ragi tempe ada beberapa cara yang pertama kedelai diolesi dengan bekas bungkus tempe yang jamurnya banyak menempel di daun tersebut, sambil diaduk-aduk, sekitar 4 lembar daun atau secukupnya. Yang kedua ditaburi  dengan ragi tempe untuk porsi 10 kg dicampur dengan 2 sdm ragi tempe (kalau musim dingin), kalau musim panas 1 sdm untuk + 10 kg kedelai. Pengaruh musim atau suhu udara berpengaruh terhadap cepatnya tempe berjamur.

Kemudian tempe dibungkus daun pisang dengan ukuran dan tebal tertentu. Dalam 1 bungkus tempe terdapat 2 atau 3 tumpukan tempe di dalamnya, maka ini dinamakan tempe lempit lalu diikat. Cara penyimpanannya ada yang ditaruh di lantai, di baki dan di rak-rak. Untuk yang di lantai ditutupi kain yang bersih agar panasnya merata, ini berpengaruh pada matang atau menjamurnya tempe. untuk tempe lempit rata-rata sehari semalam sudah matang atau menjamur.

Selanjutnya tehapan pembuatan mendoan yaitu  untuk 20 (dua puluh) biji tempe + 2 liter minyak goreng dan 1 kg tepung (tepung diaduk dengan bumbu yang sudah dihaluskan). Bumbu yang dihaluskan untuk membuat mendoan adalah ketumbar, garam, bawang putih dan kencur secukupnya. Setelah itu siapkan perapian sambil menunggu minyak goreng panas, tempe dimasukkan ke dalam adonan yang sudah dicampur bumbu, dengan tingkat kekentalan dan rasa tertentu. Setelah minyak panas, tempe yang sudah diberi adonan siap digoreng, tingkat kematangan mendoan yang digoreng disesuaikan dengan selera konsumen. Kemudian mendoan yang sudah matang diangkat dan ditiriskan, biasanya disajikan dengan cabe rawit.

Mendoan memiliki makna budaya sebagai bentuk slametan "NJABELI =ndaut dan menanam padi. MIMITI PADI=mulai mau panen padi . sesaji dg mendoan dan nasi ketan. sbg bentuk sukur pd DEWI KEMAKMURAN =DEWI  SRI.dan bentuk bentuk adat yg lain. membuat rumah.ketika menaik kan atap rumah selesai. diadakan slametan MAYU RUMAH. mskansn mendoan sbg bagian makanan =jajan pasar hadir di situ. untuk mdnghormati BOPO BUMI. DAN IBU BUMI.


Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Komunitas Karya Budaya

Kripik Eco 21

Jl. Sotoyo No. 21 Purwokerto, Banyumas

082257071885

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Maestro Karya Budaya

Ibu Ledjar Astuti (63 Th)

Jl. Sotoyo No. 21 Purwokerto, RT 6 RW 1 Kedung Wuluh Purwokerto

081391465674

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022
   Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047