Tata Rias Pengantin Wahyu Merapi Pacul Goweng

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101306
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image
TATA RIAS PENGANTIN KHAS BOYOLALI “WAHYU MERAPI PACUL GOWENG” Wahyu Merapi Pacul Goweng adalah tata rias pengantin khas Boyolali yang sudah dibakukan oleh Harpi Melati Pusat pada tahun 2015, melalui serangkaian tes, ferivikasi, presentasi oleh tim Harpi Melati beserta Budayawan Boyolali. Ciri khas dari rias pengantin ini lebih berwarna peach bukan kekuningan atau sawo matang. Asal mula tata riasan ini bahwa pada waktu perang kemerdekaan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro (tahun 1825 - 1830) di pakuwon / Markas Desa Stabelan, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, ada 1 orang prajurit Pangeran Diponegoro yang menikah dengan perempuan penduduk setempat dengan busana Mataraman, yang tidak boleh menyerupai pakaian raja, maka dipinjamkan pakaian komandan prajurit berupa baju sorjan, Jarik Sidomukti, Celana Panjang Hitam, tari prajurit krowok di belakang, tanpa alas kaki, keris branggah. Sedangkan untuk pengantin wanita mengenakan gelung tekuk pakai lungsen, kebaya sederhana, tanpa alas kaki, bunga kinasih dan bangun tulak yang dironce dari bunga seadanya, paes warna hitam. Pada akhirnya oleh masyarakat setempat menamakan "Pengantin Pacul Goweng". Penamaan itu karena memakai blangkon dan ditumpangi topi krowak di belakang menyerupai pacul yang sudah goweng DESKRIPSI KARAKTERISTIK 1. Identifikasi dan Penentuan Alat Maupun Bahan Rias Pengantin Wahyu Merapi Pacul Goweng a. Daftar Alat 1) Satu set kuas dari bulu sintetis Untuk merias wajah 2) Spons basah Untuk mengaplikasikan alas bedak 3) Puff kering untuk mengaplikasikan bedak tabur dan padat 4) Silet Untuk merapikan alis dan menajamkan pensil alis 5) Welat Untuk mengaplikasikan pidih 6) Sisir sasak bergerigi tidak rata dan berekor Untuk menyasak rambut dan membentuk sanggul 7) Sisir bergigi halus Untuk merapikan sunggar 8) Sisir penataan Sisir bergigi 3 Untuk merapikan sanggul 9) Cemara Rambut sintesi panjang 100 cm Untuk membuat sanggul 10) Lungsen Rambut sintetis sepanjang 30 cm Untuk membuat lungsen buatan 11) Nampan kotak Untuk tempat alat dan bahan 12) Trolley/ Rak beroda Untuk tempat nampan 13) Tempat kuas b. Daftar bahan 1) Pembersih Untuk membersihkan wajah 2) Penyegar Untuk menutup pori-pori 3) Pelembab Untuk melembabkan wajah 4) Concealer Untuk menutupi cacat wajah 5) Alas bedak 6) Shading Untuk mengcontur wajah 7) Bedak tabor 8) Bedak padat 9) Pensil alis 10) Eye shadow base 11) Eye shadow 12) Eyeliner pensil Memberi garis mata atas 13) Eyeliner cair untuk Melentikan bulu mata 14) Maskara Melekatkan bulu mata palsu 15) Lem bulu mata untuk Bulu mata sintetis 16) Blush on Sebagai perona pipi 17) Lipstick 18) Pidih hitam, hijau dan emas Untuk mengisi paes 19) Kapas 20) Tissue 21) Hairspray Untuk menguatkan tatanan sanggul 22) Hairnet Untuk merapikan tatanan sanggul 23) Jepit lidi Untuk menguatkan tatanan sanggul 24) Jepit bebek Untuk menguatkan tatanan sanggul 25) Harnal baja Untuk menguatkan tatanan sanggul 26) Harnal besar Untuk menguatkan tatanan sanggul 27) Harnal kecil Untuk menguatkan tatanan sanggul 28) Hair pin Untuk menguatkan tatanan sanggul 29) Karet gelang Untuk mengikat rambut 30) Peniti Untuk menyematkan baju atau kain jarik agar kencang 31) Irisan pandan Untuk membuat sanggul 32) Daun sirih Untuk membuat citak MAKNA DAN KARAKTERISTIK RONCEAN BUNGA PENGANTIN WANITA 1. Tiba dodo, jumlah 1 buah bermakna Tibo dodo manggar rinonce tirto muncar. Memiliki arti sumber kehidupan dan pengantin adalah awal “tumangkaring manungsa” 2. Sintingan jumlah 1 buah bermakna Sinthingan manggar rinonce tirto tumetes. Jumlah dari sinthingan yaitu 5 yang merupakan perlambang pasaran Jawa (pahing, pon, wage, kliwon, legi) 3. Keket gajah oleng 1 buah bermakna Bentuk keket gajah oleng dimana pada ujung dan pangkalnya terdapat bunga mawar merah yang berarti Tuhan, Manusia dan Roh menjadi satu. PERHIASAN SANGGUL PENGANTIN WANITA 1. Cunduk mentul Berjumlah 9 buah dimana terdapat 5 bentuk yaitu matahari (perlambang kehidupan) dan 4 jenis SDA yang ada diboyolali (papaya, bunga mawar, daun tembakau, dan kepala sapi) 2. Gunungan Berbentuk seperti gunung memiliki arti pengantin ditembatkan diposisi yang tinggi (gunung) bagaikan ratu 3. Cunduk jungkat Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 4. Centung Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 5. Penetep / sempyok Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 6. Sokan berjumlah 6 buah, Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. BUSANA PENGANTIN WANITA 1. Kebaya bludru hijau, Dalam busana pengantin wanita terdapat motif ikan lele dan sapi yang merupakan SDA di kota Boyolali dan merupakan ikon kota Boyolali 2. Longtorso 3. Stagen 4. Kain jarik, Kain Wahyu Merapi bermotif 2 gunung (Merapi dan Merbabu) dan SDA kota Boyolali 5. Selop Berwarna sesuai dengan busana NAMA PERHIASAN PENGANTIN WANITA 1. Bross , Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 2. Giwang, Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 3. Kalung, Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 4. Cincin, Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 5. Gelang Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. NAMA BUSANA PENGANTIN PRIA 1. Mid 2. Kuluk pacul goweng, Berbentuk seperti pet prajurit dimanapada jaman dahulu digunakan salahsatu prajurit pangeran diponegoro untuk menikah 3. Beskap bludru hijau, Dalam busana pengantin pria terdapat motif ikan lele dan sapi yang merupakan SDA di kota Boyolali dan merupakan ikon kota Boyolali 4. Stagen 5. Kain jarik, Kain Wahyu Merapi bermotif 2 gunung (Merapi dan Merbabu) dan SDA kota Boyolali 6. Sabuk hitam 7. Epek timang 8. Boro , Bermotif ikan lele yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 9. Celana hitam 10. Selop 11. Keris Solo NAMA PERHIASAN PENGANTIN PRIA 1. Bross, Bermotif kepala sapi dimana sapi yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 2. Kalung Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. 3. jentitan Bermotif bunga mawar yang merupakan SDA yang banyak dihasilkan diBoyolali. NAMA RONCE BUNGA PENGANTIN PRIA 1. Kalung, Berbentuk kawung 2. Kolong keris Berbentuk manggar tretes 2. TAHAPAN MERIAS a. Prosedur kerja dalam merias wajah calon pengantin wanita 1) Membersihkan wajah Wajah dibersihkan dengan cara meratakan cleansing milk kemudian dibersihkan dengan kapas. Setelah itu aplikasikan face toner dengan cara ditepuk menggunakann kapas. 2) Mengaplikasikan pelembab Oleskan pelembab sesuai dengan jenis kulit secara merata pada wajah, kemudian tunggu hingga kering. 3) Mengaplikasikan alas bedak (foundation) Sebelum mengaplikasikan alas bedak terlebih dahulu dilakukan kegiatan menutupi cacat pada wajah (jerawat, flek, bekas luka, dll) menggunakan concelaler. Aplikasikan alas bedak (foundation) secara merata pada wajah menggunakan spons basah, kemudian tunggu hingga agak mengering. Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin. (pakem:putih kemerahan). 4) Mengaplikasikan shading dan conturing Aplikasikan shading dan conturing pada wajah. Aplikasikan foundation warna gelap untuk bagian yang ingin terlihat cekung atau masuk kedalam dan aplikasikan foundation warna terang untuk bagian yang ingin terlihat lebih menonjol. Bentuk contur wajah menyesuaikan bentuk wajah caclon pengantin sehingga dapat membentuk wajah menjadi seperti wajah oval. 5) Meratakan foundation dan shading Ratakan foundation dan shading wajah menggunakan spons yang lembab. 6) Mengaplikasikan bedak tabur Aplikasikan bedak tabur menggunakan spons kering dengancara ditepuk tepuk. Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin. (pakem:putih kemerahan) 7) Mengaplikasikan bedak padat Aplikasikan bedak tabur menggunakan spons kering dengancara ditepuk tepuk. Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin. (pakem:putih kemerahan) 8) Membentuk alis Bentuk alis menggunakann pensil alis warna coklat. Bentuk alis pengantin ialah melengkung indah. 9) Membuat bayangan mata (eyeshadow) Aplikasikan eyeshadow dengan warna hijau ke hitaman. Dalam pengaplikasiannya makin keatas semakin tipis (samar-samar/membaur). 10) Membuat garis mata (eyeliner) Aplikasikan eyesliner pensil warna hitam untuk bagian bawah dan eyeliner cair warna hitamm untuk bagias atas. 11) Memasang bulu mata Siapkan bulu mata yang sesuai jenis yang tepat.dengan mata pengantin. Oleskan lem pada bulumata. Kemudia pasangkan bulu mata atas dan bawah. 12) Mengaplikasikan mascara Aplikasikan mascara pada bulu mata agar bulu mata asli dengan bulu mata palsu terlihat menyatu. 13) Mengaplikasikan pemerah pipi (blush on) Aplikasikan pemerah pipi pada tulang pipi. Pemerah pipi berwarna merah muda samar-samar . 14) Mengaplikasikan pemerah bibir (lipstick) Aplikasikan pemerah bibir berwarna merah jambu/merah muda. b. Prosedur Kerja Membentuk dan Membuat Paes a. Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat paes 1) Pidih hitam 2) Pidih hijau 3) Pidih emas 4) Welat 5) Kuas kecil b. Prosedur kerja membentuk dan membuat paes 1) Panunggul gunung merapi merbabu Panunggul gunung merapi merbabu, terkandung arti agar pengantin laki-laki dan perempuan selalu ingat kepada yang di atas (kekuasaan Tuhan) sehingga memiliki kehidupan yang sejahtera. Cara membuat panunggul gunung merapi merbabu yaitu dengan ukuran lebar ± 4jari, panjang panunggul diukur dengan jarak ±3 jari dari alis. Ambil titik tengah dar jarak yang tadi diukur(ditandai dengan titik. Ukur 2 jari kekanan 2 jari kekiri sehingga ada 3 titik. Kemudian buat garis yang saling terhubung dari garis-garis tersebut dengan bentuk menyerupai bentuk gunung. Ukuran besar dan panjang panunggul hendak nya mengikuti bentuk wajah sehingga lebih terlihat luwes. 2) Panitis sirah lele Panitis sirah lele, terkandung arti bahwa suami sebagai kepala rumah tangga harus melindungi anggota keluarganya dan sebagai kepala keluarga menjadi panutan. Cara membuat panitis sirah lele yaitu Dengan ukuran ±2,5 jari berbentuk kepala lele yang ujungnya menghadap pada ujung alis. Buat titik dengan jarak 2 jari disamping panunggul, kemudian buat titik dengan jarak 2,5 jari dari titik yang terkhir. Ambil titik diatas ujung alis dengan jarak 1 ibu jari. Setelah terdapat 3 titik kemudian buat garis yang saling terhubung dari garis-garis tersebut dengan bentuk menyerupai bentuk kepala lele. Ukuran besar dan panjang penitis hendak nya mengikuti bentuk wajah sehingga lebih terlihat luwes. 3) Pengapit bunga kanthil Pengapit bunga kanthil, terkandung arti sepasang (kanan dan kiri) suami istri yang sudah bersatu harus saling mempengaruhi kearah yang benar agar selalu memiliki iman yang teguh. Kanthil kata lain ikut, mengikuti yang baik dan benar. Cara membuat pengapit bunga kanthil yaitu dengan ukuran 1 jari, berbentuk bunga kanthil yang ujungnya menghadap pada pangkal alis. Beri titik ditengah panunggul dan penitis, kemudian beri titik disamping kanan dan kiri titik ± 0,5 jari. Setelah terdapat 3 titik, kemudian bentuk menyerupai bunga kanthil dari ketiga titik tersebut dengan panjang 0,5 cm diatas ujung panunggul dan penitis. Ukuran besar dan panjang pengapit hendak nya mengikuti bentuk wajah sehingga lebih terlihat luwes. 4) Godeg sungu lembu Godeg sungu lembu (sungu lembu yang mengarah ke lubang telinga), terkandung arti bahwa suami istri harus selalu mendengar dan mematuhi perintah tuhan. Cara membuat Godeg sungu lembu yaitu dengan ukuran 1 jari berbentuk tanduk sapi. Beri titik 2 jari dari tengah telinga, beri titik 1 jari dari telinga bagian bawah, kemudian ambil garis dari hairline melengkung menuju ke titk pertama kemudian ke titik yg kedua. Selanjutnya ambil garis dari pangkal penitis menuju ke depan titik yg pertama ±0,5 cm melengkung menuju titik yang kedua. Ukuran besar dan panjang godeg hendak nya mengikuti bentuk wajah sehingga lebih terlihat luwes. 5) Cithak Cithak yang berarti tolak balak, dengan maksud agar pengantin tidak mendapat kan mara bahaya. Memasang cithak pada tengah-tengah alis. Cithak berbentuk jajar genjang terbuat dari daun sirih. Ukuran besar dan panjang citak hendak nya mengikuti bentuk wajah sehingga lebih terlihat luwes. 1. Prosedur Menyisir, Membagi, dan Menyasak Rambut Serta Membentuk Sunggar a. Alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat sanggul 1) Sebuah baki yang berfungsi untuk tempat hairspray, cemara, pandan rajangan, dan lungsen tiduran. 2) Sebuah baki yang berisi 6 buah kotak kecil-kecil, tiap kotak berisi: - Harnal besar - Harnal kecil - Jepit lidi - Jepit bebek - Rajut panjang - Rajut bulat - Tali sepatu dan karet 3) Sebuah tempat sisir yang berisi: - Sisir bergerigi besar - Sisir bergerigi kecil - Sisir sasak - Sisir penataan b. Membuat lungsen Mengukur dari tengah-tengah ubun-ubun rambut selebar 2 jari, kemudian diikat kecil letaknya di atas hairline kemudian dijepit. c. Membagi rambut Bagi rambut untuk membuat sunggar dan diikat untuk menyambung cemara. Ikat rambut bagian belakang setinggi 1 telapak tangan dari hairline bagian bawah. d. Menyasak rambut Sasak rambut bagian depan yang sudah disisihkan. e. Membuat sunggar Bentuk sunggar dengan cara membentuk sunggar dan mengarahkan ke belakang. Rapikan sisa rambut bagian belakang dengan mengikat rambut ke belakang. 2. Prosedur Membentuk Sanggul Ukel Tekuk Samber Lilin Sanggul pengantin wahyu merapi pacul goweng dinamakan sanggul ukel tekuk samber lilin, terkandung arti agar pengantin setia dan terkendali oleh iman percaya kepada Tuhan. Karena rambut yang berserai disatukan bagai dua pribadi menjadi satu dalam bentuk rumah tangga yang sakinah mawadah warrohmah. Ukuran sanggul yang benar ialah simetris, bagian bawah terlihat dari depan, bagian atas sama tingginya dengan sunggar, letak sanggul pas ditenggah dan tidak menempel dengan bahu. a. Memasang cemara Ikat sisa rambut dengan dijadikan satu dengan ikatan yang pertama. Pasang cemara menggunakan tali sepatu dengan mengikat pada ikatan rambut. Satukan rambut asli dengan cemara agar terlihat lebih natural. b. Membuat ukel rambut samping kiri Arahkan cemara yang sudah rapi ke kiri kemudian ke atas pangkal ikatan cemara. c. Membuat ukel rambut samping kanan Arahkan sisa cemara ke kanan, ukel lagi kearah kiri. Arahkan sisanya ke atas pangkal cemara sehingga tercipta dua tekukan dikanan dan kiri. Besar kecilnya tekukan disesuaikan dengan besar kepalanya. d. Memutar ukel tekuk sebelah kanan Putar tekukan di sebelah kanan kearah dalam (dibalik). e. Memasang rajangan pandan Pasang rajangan pandan di samping kanan dan kiri. Rajangan pandan dipasang di tengah-tengah ukel. f. Mengisi pidih pada cengkorongan Pidih dalam pengantin wahyu merapi pacul goweng berwarna hijau kehitaman( campuran pidih hitam dan pidih hijau 2:1 ). Pada tepi paes berwarna emas sebesar ± 0,5 cm. c. Cara memasang ronce bunga 1) Pasang keket gajah oleng pada atas kepala, lebih tepatnya diantara sunggar dan sanggul. 2) Pasang sintingan manggar rinonce tirto tumetes di sebelah kiri dengan tidak menyentuh bahu calon pengantin wanita. 3) Pasang tibo dodo manggar rinonce tirto muncar di sebelah kanan. d. Cara memasang perhiasan sanggul 1) Pasang cundhuk menthul dengan urutan matahari, dikanan kiri buah pepaya, dikanan kiri bunga mawar, dikanan kiri daun tembakau, dan dikanan kiri kepala sapi. Cundhuk menthul menghadap kedepan. 2) Pasang cundhuk gunungan pada bagian atas sanggul, arah gunungan menghadap kebelakang. 3) Pasang cundhuk jungkat pada sunggar, di atas panunggul merapi merbabu. 4) Pasang centhung sejumlah 2 buah, pasang tepat pada atas pengapit bunga kanthil. 5) Pasang sokan berjumlah 6 buah, pasang pada rajangan pandan dalam sanggul ukel tekuk samber lilin. Pasang 3 sokan pada sebelah kanan dan 3 sokan sebalah kiri. 6) Pasang sempyok pada bagian belakang sanggul. e. Prosedur kerja pemakaian busana pengantin wanita 1) Pakaikan selop terlebih dahulu sebelum memakai kain agar hasil jadi tepat pada mata kaki. 2) Pakaikan kain dengan arah wiru dari kiri ke kanan 3) Pakaikan stagen untuk mengencangkan kain jarik 4) Pakaikan longtorso yang berwarna gelap, usahakan panjang tidak melebihi baju pengantin wanita 5) Pakaikan baju pengantin wanita f. Prosedur kerja pemakaian perhiasan pengantin wanita 1) Pasang sepasang giwang (subang) pada telinga calon pengantin wanita. 2) Pasang kalung pada leher calon pengantin wanita 3) Pasang gelang pada tangan calon pengantin wanita 4) Pasang cincin pada tangan calon pengantin wanita 5) Pasang bros pada baju calon pengantin wanita g. Prosedur kerja merias calon pengantin pria 1) Membersihkan wajah Wajah dibersihkan dengan cara meratakancleansing milk kemudian dibersihkan dengan kapas. Setelah itu aplikasikan face toner dengan cara ditepuk dengan menggunakann kapas. 2) Mengaplikasikan pelembab Oleskanpelembab sesuai dengan jenis kulit secara merata pada wajah, kemudian tunggu hingga kering. 3) Mengaplikasikan alas bedak (foundation) Aplikasikanalas bedak (foundation) secara merata pada wajahmenggunakan spons basah, kemudian tunggu hingga agak mengering.Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin agarterlihat lebih natural. 4) Mengaplikasikan bedak tabur Aplikasikan bedak tabur menggunakan spons kering dengan cara ditepuk tepuk. Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin agar terlihat lebih natural. 5) Mengaplikasikan bedak padat Aplikasikan bedak tabur menggunakan spons kering dengancara ditepuk tepuk. Warna yang digunakan ialah sesuai dengan warna kulit pengantin agar terlihat lebih natural. 6) Membentuk alis Bentuk alis menggunakann pensil alis warna coklat. Bentuk alis sesuai alis pengantin agar terlihat tebal. 7) Membuat garis mata (eyeliner) Aplikasikan eyesliner pensil warna hitam untuk bagian bawah. 8) Mengaplikasikan pemerah pipi (blush on) Aplikasikan pemerah pipi pada tulang pipi. Pemerah pipi berwarna merah muda samar-samar. 9) Mengaplikasikan pemerah bibir (lipstick) Aplikasikan pemerah bibir berwarna coklat. h. Tatanan Rambut Calon Pengantin Pria Rambut calon pengantin pria ditata menggunakan hairspray dan sisir. Rambut dirapikan kebelakang sehingga tidak menutupi wajah. i. Prosedur kerja pemakaian busana calon pengantin pria 1) Pakaikan selop terlebih dahulu sebelum memakai kain agar hasil jadi tidak cingkrang (pendek). 2) Pakaikan kain dengan arah wiru dari kanan ke kiri. 3) Pakaikan stagen untuk mengencangkan kain jarik. 4) Pakaikan sabuk yang berwarna hitam, dari atas kebawah. 5) Pakaikan epek dan timang dengan memasangkan boro terlebih dahulu. 6) Pakaikan baju pengantin. 7) Pakaikan keris pada sabuk bagian belakang tubuh pengantin, keris dipasang pada sabuk urutan ke 3 dari bawah. 8) Pakaikan mid pengantin, kemudian pakaikan kuluk pacul goweng di atasnya. j. Prosedur kerja pemakaian perhiasan dan ronce bunga 1) Pakai kalung karset pada leher pengantin pria 2) Bros kecil digunakan pada baju pengantin pria 3) Kalung ronce bunga digunakan setelah menggunakan kalung karset 4) Kolong keris digunakan pada keris UPACARA ADAT Mantra yang digunakan adalah sesuai dengan kepercayaan perias dan pengantin. Sesaji : Sesaji dalam merias pengantin 1. Ayam hidup 2. Pisang raja 2 lirang 3. Sayur mayor 4. Jajan pasar 5. Telur ayam jawa 6. Bunga setaman 7. Daun sirih

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Komunitas Karya Budaya

HARPI MELATI

Jl. Garuda 57 Boyolali

081393862112

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

Maestro Karya Budaya

Hj,cety Nuraini sukarno

Boyolali

08122602038

-

Sri Titik Darjani

Karangturi rt3rw2 kiringan Byll

081393947683

-

Siti ,Tasdiqoh,

Boyolali

081393643030

-

Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022
   Disetujui Oleh Shakti Adhima Putra Pada Tanggal 19-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047