Dendang Bengkulu

Tahun
2021
Nomor Registrasi
202101404
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Bengkulu
Responsive image

SENI DENDANG

 

Kesenian dendang merupakan salah satu kesenian rakyat yang mempunyai latar belakang agama islam. Syair lagu yang dibawakan terbentuk pantun yang berisikan nasihat-nasihat bahwa dalam kehidupan ini hendaklah selalu teringat kepada Allah. Asal mula kesenian dendang yang terdapat di Kota Bengkulu berasal dari kerajaan Pagaruyung di Sumatra Barat, akan tetapi ada versi lain yang mengatakan bahwa kesenian Dendang berasal dari sebuah cerita atau legenda dua orang kakak beradik yaitu Dang Kumbang dan Ding Kumbang yang mengajari anaknya berlatih silat. Pada waktu berlatih mereka menghentak hentakkan kakinya ke tanah sehingga menimbulkan bunyi “Dang…dung…dung”, sedangkan kata “Den” berasal dari penyebutan kedua orang ini yang berasal dari keturunan bangsawan yang biasa disebut “Raden”.

Menurut Bapak M.Kadir dalam bukunya Dendang darek sebagai salah satu jenis dendang di minangkabau, menyatakan bahwa dendang adalah ungkapan jiwa seseorang dalam  bentuk sastra lagu yang indah yang berlatar belakang Filsafat. Sedangkan dalam Enslepedia music Indonesia seri A-E disebutkan bahwa dendang berasal dari kata “Denindang” yang pada mulanya berarti saya asuh, indag disempang mempunyai arti mengasuh juga mempunyai menampi, yaitu memisahkan beras dengan atahnya (gabah) dengan jalan mengayun-ayunkan niru secara terus menerussampai beras berpisah dari atahnya. Dalam pengertian mengasuh anak, pekerjaan Deindang ini dilakukan dengan mengayun-ayunkan anak sambil mengeluarkan kata-kata yang bertujuan untuk mendiamkan anak tersebut agar jangan menangis. Kadang-kadang kata-kata yang terucap mengandung irama.

Suatu bentuk seni ataupun sastra lesan sudah pasti memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan seni dendang melayu Bengkulu.

1.    Sebagai Sarana Upacara

Seni dendang ini masih sering digunakan dalam upacara perkawinan, sehingga keberadaannya tetap dipertahankan dalam kalangan masyarakat Bengkulu.

2.    Sebagai Sarana Hiburan

Dalam perkawainan adat seni dendang sebagai hiburan itu disajikan pada waktu malam bimbang gedang, tepatnya pada saat kedua pengantin didudukkan di atas pelaminan (duduk besanding) dalam pengujung. Hiburan yang disajikan pada malam itu adalah Dendang Rampai-rampai dan Denang Mak Inang.

3.    Sebagai Sarana Komunikasi

Penyajian seni dendang sebagai sarana komunikasi dapat dibuktikan dalam syair-syair pantun yang didendangkan di dalamnya berisikan pesan-pesan ; ajakan berbuat baik, informasi, pitutur-pitutur.

4.    Sebagai Sarana Pemuas Estestis

Penyajian seni dendang dalam upacara perkawinan juga berfungsi sebagai sarana pemuas estestis, maksudnya adalah seni dendang dipakai sebagai  pemuas kebutuhan jasmani dan rohani masyarakat pendukungnya akan suatu keindahan.

5.    Sebagai Respon Fisik

Kehadiran seni dendang pada masyarakat pendukungnya dapat menimbulkan atau mempengaruhi anggota badan atau dapat menimbulkan reaksi jasmani bagi mereka yang terlihat di sana. Hal itu dapat dilihat pada waktu berlangsungnya penyajian seni dendang. Tatkala lagu-lagu yang dinyanyikan dipadukan dengan instrument gendang, ada yang menari, dan ada juga yang menirukan lagu-lagu dendang itu dengan berdendang. Semua tingkah laku itu mempengaruhi jasmani mereka. Akibat dari itu maka timbullah gerakan-gerakan tangan, badan (jasmani) secara improvisasi atau spontan.

6.    Sebagai Integritas Masyarakat

Penyajian seni dendang dalam upacara perkawinan Adat di Kota Bengkulu tidak dapat terlepas masyarakat setempat karna seni dendang itu merupakan wujud kegiatan sosial, artinya menyangkut kehidupan masyarakat. Kesenian Tradisional dendang merupakan sarana intregritas dari system sosialisasi masyarakat. Maksudnya, seni dendang dalam upacara perkawinan adat merupakan alat pemersatu dapat menciptakan rasa persatuan dan suasana kegotongroyongan bagi masyarakat setempat. Hal itu dapat meningkatkan solidaritas dan persatuan diantara mereka.

7.    Sebagai Pengungkapan Emosional

Penyajian Seni Dendang juga berfungsi sebagai sarana Pengungkapan Emosional bagi masyarakat pendukungnya. Pengungkapan itu dapat dilihat dari bentuk-bentuk syair dan dibawakan dalam acara berdendang. Ungkapan itu merupakan refleksi dari apa-apa yang dialami masyarakat Kota Bengkulu dalam kehidupan sehari-harinya, yang dicurahkan dalam bentuk syair yang bewujud pantun sindiran, yang nantinya dinyanyikan dalam acara berdendang.

 

8.    Sebagai Sarana Pendidikan

Setiap penyelenggaraan Seni Dendang dalam upacara perkawinan Adat Kota Bengkulu senantiasa dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat baik anak-anak, remaja, maupun orang tua, berkumpul dan berbaur dalam acara berdendang. Pada kesempatan itulah para pedendang memanfaatkan kesempatan baik untuk memberi nasehat, petuah, dan ajaran-ajaran sebagai bekal hidup anak-anak muda dan remaja, untuk mencari ilmu setinggi-tingginya dan untuk selalu ingat pada Sang Pencipta yaitu Allah SWT.

 

Nilai dana makna seni dendang, yang bernilai mendidik, mencakup aspek agama, edukasi, sosial, budaya dan seni, dakwah dan silaturahmi. Hal ini dimaksud untuk mengupayakan penyeimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani serta penyambung tali silaturahmi.

Kekhasan Seni Dendang Melayu Bengkulu adalah dalam bentuk penyajiannya karena tidak hanya bunyi instrument dan lagu yang dibawakan akan tetapi ada gerak tari yang mengiringi penyajian atau kegiatan Dendang. Keseniaan Dendang dalam penyajiannya memilik warna dan keunikan tersendiri. Keunikan itu terlihat dari setiap personil pemainnya. Semua laki-laki yang rata umurnya diatas 30 tahun. Adanya penari yang terdiri dari orang-orang tua sekaligus sebagai personil dan tidak ada penari atau personil perempuan. Dendang dapat dilakukan diteras rumah maupun diatas penghujung atau panggung yang dibuat khusus. Dendang menggunakan busana yang sederhana terdiri dari kain, jas dan peci berwarna hitam. Meraka bernyanyi dan menari dengan tarian yang sangat mirip dengan gerakan silat.


Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 28-01-2022

Komunitas Karya Budaya

AJALON TARMIZI, S,Sn (Ketua DewaN Kesenian Kota Bengkulu)

Kebun Kenanga RT.01 RW.01 No. 36 Kota Bengkulu

081367126848

sanggarseni.semarakpersada@yahoo.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 28-01-2022

Maestro Karya Budaya

AJALON TARMIZI, S,Sn

Kebun Kenanga RT.01 RW.01 No. 36 Kota Bengkulu

081367126848

sanggarseni.semarakpersada@yahoo.com

Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 28-01-2022
   Disetujui Oleh Nasya Adlina Pada Tanggal 28-01-2022

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047