Upacara Saparan Gamping (Bekakak)

Tahun
2015
Nomor Registrasi
201500233
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
DI Yogyakarta
Responsive image
Diceritakan abdi dalem penongsong yang bernama Kyai dan Nyai Wirosuto, bertugas membawa paytung kebesaran pada masa Sultan Hamengkbuwana I ketika masih bertahta di Ambarketawang. Ketika kraton pindah ke Yogyakarta, Kyai dan Nyai Wirosuto tetap tinggal di Ambarketawang. Mereka kemudian menjadi penggali/penambang batu kapur. Pada saat sedang menambang batu kapur, kyai dan Nyai Wirosuto terkena musibah. Mereka bersama keluarganya dan hewan ternaknya meningal dunia tertimbun longsoran gunung gamping (kapur). Mendenga kabar musibah tersebut, kemudian sang raja memerintahklan melaksanakan upacara dengan maksud untuk mengenang jasa dari Kyai dan Nyai Wirosuto. Peristiwa itulah yang melatarbelakangi dilaksanakannya upacara bekakak.Upacara tersebut dilaksanakan setiap tahun sekali. Dalam perkembangan selanjutnya upacara ini menjadi tradisi di masyarakat Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabuoaten Sleman. Namun demikian upacara tersebut kemudian juga dikenal dengan nama upacara adat Saparan Gamping.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2015

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047