Mapag Tamba (Nibaaken Tamba)

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600349
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Barat
Responsive image
Istilah mapag mempunyai arti menjemput atau menyambut; sedangkan tamba berarti obat. Dengan demikian, mapag tamba memiliki arti menjemput atau menyambut datangnya tamba yang berupa air yang dianggap keramat yang berasal dari sembilan sumber. Definisi ini dibuat berdasarkan penelitian di Desa Tugu, sementara untuk daerah lain di Kabupaten Indramayu yang juga melakukan mapag tamba, definisinya tidak menekankan pada jumlah atau jenis airnya. Berikut definisinya: Tamba berarti obat. Mapag Tamba diartikan sebagai obat untuk pertanian (padi) pada jaman dahulu, karena saat itu tidak ada insektisida. Namun demikian, dari dua definisi ini memiliki konsep yang sama yaitu sebagai obat untuk pertanian pengganti insektisida.Awal dari upacara adalah, pada saat itu masyarakat mengalami gagal panen oleh karena hama padi merusak semua lahan persawahan. Masyarakat banyak yang kelaparan dan bahkan sampai terenggut nyawa. Oleh salah seorang demang, disuruhnya masyarakat melakukan upacara mapag tamba. Caranya dengan mengambil air yang dianggap keramat sebagai tamba yang berasal dari sembilan sumber (tempat). Ke sembilan sumber tamba tersebut yaitu:
  1. Mertasinga Cirebon Utara
  2. Air laut
  3. Air papagan, yaitu air yang erada pada posisi pertemuan antara dua arus yang berlawanan. Air ini ada di Desa Mekargading, lokasinya di tepi jalan raya
  4. Sumur warak di Sukaurip Balongan Indramayu
  5. Sumur Jaba
Merupakan sumur tua yang keberadaannyadi luar rumah, sehingga disebut jaba. Sumur jaba ada di Desa Tugu di Komplek Makam Buyud Penjalin. Sumur jaba merupakan tempat wudhu Pangeran Suryanegara. Adapun Buyud Penjalin merupakan tempat semedinya.
  1. Air jambangan
Merupakan air yang diwadahi sebuah jambangan, yaitu perabot dari tanah liat yang menyerupai gentong, namun memiliki mulut yang lebih lebar dan tidak tertutup. Jambangan ini berada di rumah kuwu, perletakannya di bawah almari kayu tempat menyimpan pecacahan (benda-benda pusaka) tinggalan leluhur desa. Air jambangan merupakan air bekas mencuci pecacahan yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan Maulid. Ragam dari pecacahan di antaranya berupa benda keris, tombak, dan cotom (menyerupai caping)
  1. Air pande
Berupa air yang diambil dari proses pembuatan perkakas pertanian yang berbahan dasar besi, seperti cangkul dan sabit. Air yang diambil adalah air dari proses pencelupan besi ketika ditempa. Air pande oleh kalangan petani Indramayu dipercaya membawa berkah
  1. Air leri
Merupakan air bekas cucian beras. Air leri yang digunakan adalah yang dibuat oleh istri kemit (penjaga desa)
  1. Begawan
Merupakan air yang berasal dari sungai yang besar, seperti Sungai Cimanuk.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047