- Nomor Registrasi
- 201600354
Lais merupakan kesenian akrobatik masyarakat Sunda. Pemain Lais beratraksi di atas tali yang dibentangkan di antara dua bambu. Pada tali itulah para pemain lais melakukan atraksi menegangkan tanpa alat pengaman, misalnya berayun-ayun, tiduran, atau bergelantungan dengan kaki. Selain atraksi tersebut, ditampilkan pula atraksi gesrek, taraje gobang, makan caruluk, makan api, makan beling, seseroan (tenungan), pencak silat, dan reog.Kesenian Lais di Cibatu cukup dikenal oleh masyarakat Garut. Grup kesenian tradisional Lais dari Cibunar Cibatu ini diberi nama Putra Panca Warna Medal Panglipur, pimpinan Ade Dadang. Grup kesenian Lais ini telah berdiri sejak 1925. Kesenian ini berasal dari kebiasaan seseorang warga Cibunar yang bernama Ahmadi yang suka memanjat pohon kelapa sambil bergelantungan dari dahan ke dahan. Kebiasaanya inilah yang kemudian dikembangkan menjadi lais. Pada tahun 1935 hingga 1945, kesenian lais diteruskan oleh Pak H. Kurdi, kemudian diteruskan kembali oleh Pak Kahdi hingga tahun 1954. Dari tahun 1954 hingga tahun 1999, kesenian lais masih terus berkembang dibawah asuhan Pak Idi. Sejak 1999 hingga sekarang, Kesenian Lais dipimpin dan dikelola oleh Ade Dadang di Kampung Sayang Cibunar. Ade merupakan generasi kelima penerus Lais di Cibunar. Oleh karena itulah grupnya diberi nama Panca Warna (lima ragam). Sementara nama Medal Panglipur berasal dari perguruan Pencak Silat Panglipur Sumursari pimpinan Ibu Rd. Eni, karena Ade juga pernah belajar di perguruan tersebut.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016