- Nomor Registrasi
- 201600359
- Domain
- Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Anak-anak yang berambut gimbal banyak ditemui di dataran tinggi Dieng dan lereng Gunung Sindoro-Sumbing serta di lereng Merbabu dan Kabupaten Banjarnegara. Rambut gimbal dianggap sebagai sesuker oleh karena itu untuk membersihkan sesuker itu harus dengan upacara ruwatan dengan cara mencukur bagian rambutnya yang gimbal. Ruwatan berasal dari kata ruwat yang artinya melepas dari nasib sial. Acara ruwatan dilakukan setelah si anak mengajukan permintaan sebagai persyaratan khusus yang disebut "bebana".Masyarakat Dieng meyakini munculnya rambut gimbal merupakan warisan leluhurnya yaitu Kyai Kolodete. Menurut cerita, demi kemakmuran desa, Kyai Kolodete bersumpah tidak akan memotong rambutnya dan tidak akan mandi sebelum desa yang dibukanya menjadi makmur, hal inilah yang menyebabkan keturunan Kyai Kolodete nantinya akan mempunyai ciri rambut yang sama seperti dirinya. Versi lain menyebutkan bahwa munculnya rambut gimbal pada anak-anak merupakan titipan Kanjeng Ratu Kidul di Pantai Selatan terutama bagi masyarakat yang masih menganut kepercayaan Kejawen.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Gallery Photo
Galeri Video
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016