Keboan-Aliyan Osing

Tahun
2016
Nomor Registrasi
201600374
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Jawa Timur
Responsive image
Keboan-Aliyan Osing adalah ritual rutin yang digelar setahun sekali, tepatnya pada bulan Muharam atau Suro meliputi penanggalan Jawa. Tradisi yang konon telah ada sejak abad ke-18 ini merupakan bagian dari rangkaian selamatan desa sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen sekaligus sebagai upacara bersih desa, dan akan keselamatan dan terhindar dari segala marabahaya. Keboan-Aliyan Osing ditampilkan oleh para lelaki yang bertubuh tambun yang berdandan layaknya kerbau, menggunakan hiasan kepala berupa tanduk buatan serta berkalung lonceng agar tampak seperti kerbau. Mereka juga melumuri sekujur tubuh dengan cairan hitam yang biasanya terbuat dari oli dan arang. Kemudian mereka berjalan dengan menarik bajak di sepanjang jalan desa dengan diiringi musik tradisional khas Banyuwangi.Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah brindeng atau pagebluk (wabah penyakit) yang berkepanjangan. Yaitu jenis penyakit yang menakutkan dan sulit ditemukan obatnya, karenabagi yang terkena pagi maka sorenya akan mati, jika malam kena paginya akan mati begitulah seterusnya.Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual kebo-keboan dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Komunitas Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047