Perhiasan Sebelik Sumpah adalah sejenis perhiasan yang biasa digunakan oleh Orang Rimbo yang mendiami hutan di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Sebelik Sumpah adalah sejenis buah yang berasal dari jenis pohon yang tumbuh dan hidup di hutan terutama di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Nama latin pohon itu sendiri ataupun nama daerahnya tidak diketahui, akan tetapi masyarakat rimba menyebut dengan nama pohon sibaleik sumpah.
Pohon Sibaleik Sumpah adalah sejenis pohon besar dan tinggi dan buah dari Sebelik Sumpah berbentuk bulat, apabila telah tua akan jatuh sendiri ke tanah. Buah tersebut kemudian dibelah dan isi atau biji buah tersebut berbentuk bulat lonjong berwarna coklat. Kemudian isi biji buah Sebelik Sumpah dibuang dengan memotong kedua sisi ujung biji buah Sebelik sumpah tersebut. Seterusnya buah Sebelik sumpah dirangkai dengan tali atau dironce dan disusun. Susunan biji buah tersebut dijadikan perhiasan atau (manik) bagi Orang Rimbo. Selain dijadikan kalung biasanya juga dijadikan gelang. Bahkan uniknya Perhiasan yang terbuat dari Buah Sebelik Sumpah ini sekarang menjadi barang barter bagi warga Rimba, karena hanya mereka yang menggunakan perhiasan yang terbuat dari Buah Sebelik Sumpah, dikatakan Sebelik Sumpah karena pada dahulunya ada orang yang menyumpahi seorang anak dari kelompok orang Rimba yang akan dibawa turun mandi, anak tersebut dipakaikan perhiasan yang berasal dari buah Sebelik Sumpah, ternyata sumpah itu berbalik ke diri orang itu sendiri.
Mereka percaya bahwa sebelik sumpah mempunyai kekuatan dan mampu menolak dan menangkal bala. Pohon sebelik sumpah sangatlah keramat dan Orang Rimbo sangat menghargai kekuatan pohon tersebut, bahkan untuk mengambil buah sebelik sumpah dilakukan dengan merayunya terlebih dahulu. Rayuan puitis tersebut disenandungkan secara terus menerus sampai pohon sebelik sumpah luluh dan memberikan izin untuk dipanjat dan diambil buahnya. Sebuah keselarasan dan keunikan dalam menghargai alam.
Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya