Silat Cingkrik

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700501
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
DKI Jakarta
Responsive image

Silat Cingkrik adalah silat yang konon lahir pada awal abad ke-20 dan berkembang di Kampung Rawa Belong. Tokoh yang memperkenalkannya adalah Kong Maing. Kong Maing mempelajari gerak silat dari kera atau monyet. Cingkrik artinya gerakan lincah, gesit, dan lentur.

Setelah benar-benar menguasai ilmu silat Cingkrik, Ki Maing menurunkan ilmu silatnya kepada beberapa murid, antara lain : Saari, Ajid, dan Ali. Dari ketiga murid ini, silat Cingkrik diturunkan kepada Wahan, Bang Nur, Munasik, Uming, Ayat, Majid, Sinan, Goning, dan Legod. Murid-murid itu kemudian mengajarkan kepada murid yang tinggal di luar kampung Rawa Belong, seperti ke Kampung Tenabang, Kemandoran, Kebon Jeruk, Kelapa Dua, dan sebagainya.

Silat Cingkrik mempunyai 12 jurus dan eksplorasi sambut. Jurus itu hanyalah petunjuk dasar bagi murid yang ingin mengajar. Oleh sebab itu tiap guru dapat mengembangkan metode baru dalam pengajarannya. Sehingga tiap jurus berkembang fleksibel dengan tetap mempertahankan intinya yaitu gesit, lincah, dan lentur. Menyerang sekaligus bertahan, bertahan tetapi sebenanrnya menyerang. Misalnya ada jurus-jurus yang menitikberatkan pada serangan khusus bagian atas, seperti menotok yaitu serangan tangan ditujukan ke ulu hati, dada, leher, dan muka. Ada juga yang mengembangkan gerak atas-bawah, dan sebagainya.

Pada masa tertentu, silat Cingkrik sangat identik dengan tokoh atau guru yang mengembankannya. Tokoh yang fenomenal yaitu Ki Goning dan Ki Sinan. Perbedaannya, Ki Sinan menggunakan 'ilmu kontak' sementara Ki Goning hanya mengandalkan kelincahan fisik, selalu berusaha masuk dan mengunci lawan, tidak banyak berlama-lama bertukar pukulan atau tendangan. Jurus silat Cingkrik ada 12, disebut juga Bongbang. Nama jurus antara lain : Keset Bacok, Keset Gedor, Cingkrik, Langkah Tiga, Langkah Empat, Buka Satu, Saup, Macam, Macam, Tiktuk, Singa, Lokbe, dan Longok. Ke 12 jurus itu dilengkapi dengan sambut, yaitu Sambut Tujuh Muka, Sambut Gulung, dan Sambut Detik atau Sambut Tutup.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

H. Tatang Hidayat, SH

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)

Gd. Nyi Ageng Serang Lt. 6, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan.

rudyalbdr@gmail.com, megafebriana99@yahoo.co.id

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047