Montro

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700511
Domain
Seni Pertunjukan
Provinsi
DI Yogyakarta
Responsive image

Seni Montro Sukalestari berasal dari Dusun Kauman, Pleret, Bantul. Kesenian Montro ini mulanya berfungsi sebagai sarana dakwah, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari-hari besar Islam lainnya. Diawali pada 11 April 1939 di Kauman Pleret, Bantul, semenjak hadir Kanjeng Pangeran Yudanegara menantu HB VII untuk memberikan sentuhan-sentuhan pada lagu dan singir slawatan montro. Pada lagu iringan tampak pengaruh dari wayang orang kraton Yogyakarta dengan maca kanda. Semenjak itulah kemudian seni Montro banyak diminati dan dilakukan oleh masyarakat Kauman, Pleret Bantul.

Kata montro dalam bahasa Jawa berarti nama bunga mentimun, juga bisa berarti nama gending montro. Perbedaan antara shalawatan Maulud dan shalawatan montro adalah pada gerakan tarinya. Shalawatan Maulid hanya duduk bersila, sedangkan shalawatan montro ada gerakan tarinya. Perlengkapan instrumen pengiringnya antara lain: 4 buah rebana, 1 kendang batangan, 1 kendang ketipung, kempul, gong, dan 6 orang pelantun lagu dan seorang maca kandha. Dan kelompok penari yang juga ikut melantunkan syair lagu.

Pada pementasannya, semua duduk bersila dan hening sesuai dengan isi lantunan lagu syairnya. Kelompok penarinya pun duduk, jika ada gerak hanya sebagian badannya dan leher yang lembut, sesekali tangannya bergerak lembut di seputaran tubuhnya.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

H. Suratidjan

Kauman, Pleret, Bantul

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047