Gethuk Goreng Sokaraja

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700527
Domain
Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Provinsi
Jawa Tengah
Responsive image

Gethuk goreng Sokaraja merupakan nama makanan tradisional dari daerah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Makanan ini rasanya manis legit dibuat dari bahan dasar ubi singkong. Keahlian masyarakat Sokaraja membuat gethuk goreng diajarkan secara turun-temurun. Asal mula gethuk goreng Sokaraja berdasarkan cerita yang berkembang pada masyarakat Sokaraja ada sebelum tahun 1920an. Konon waktu itu dua orang kakak beradik bernama Kartadikrama dan Sanpirngad keduanya berjualan nasi rames. Sebagai hidangan sampingan atau makanan kecil disediakan gethuk singkong atau dikenal dengan gethuk basah. Sanpirngad setiap pagi berjualan nasi rames untuk melayani para kuli gerobak. Gethuk basah dibawa sebagai makanan pendamping, mereka biasa menyebut dengan gethuk cemol yang makannya dicampur dengan parutan kelapa. Gethuk basah yang ia bawa kadang-kadang tidak habis terjual, maka ia mencoba menggoreng gethuk basah tersebut dan jadilah gethuk goreng yang ternyata disukai banyak orang. Usaha gethuk goreng Sanpirngad kemudian dilanjutkan oleh menantunya yaitu H. Tohirin hingga sekarang dengan nama Gethuk Goreng Asli H. Tohirin. Sedangkan generasi penerus keturungan Kartadikrama saat ini adalah Sri Sugiati yang memproduksi gethuk goreng dengan nama Gethuk Goreng Ngandhap Asem.

Pengolahan gethuk goreng Sokaraja ini pada dasarnya hampir sama dengan gethuk singkong lainnya atau gethuk basah, hanya ada beberapa perbedaan pada cara pembuatannya, yaitu digoreng dengan minyak kelapa. Cara pembuatan gethuk goreng yaitu pertama-tama singkong dikupas kulitnya, kemudian singkong dipotong-potong dan dicuci bersih. Potongan singkong yang telah dipotong-potong dan dicuci bersih kemudian dikukus sampai lunak lalu didinginkan, dan dihaluskan dengan cara ditumbuk. Dalam proses pembuatan gethuk goreng ini masih menggunakan cara-cara tradisional yaitu singkong dimasak dengan tungku kayu bakar dan dalam menghaluskannya ditumbuk dengan lumpang dan alu. Setelah singkong ditumbuk agak halus kemudian ditambahkan dengan larutan gula Jawa dan terus sambil ditumbuk sampai adonan singkong dan gula Jawa ini benar-benar halus. Setelah adonan gethuk cukup halus maka adonan dipipihkan kemudian didiamkan dan disimpan selama 1 hari yang tujuannya untuk menurunkan kadar gulanya. Selanjutnya adonan gethuk tersebut dipotong-potong berbetuk persegi empat kecil-kecil sambil ditaburi tepung beras, lalu digoreng dengan minyak kelapa hingga berwarna kuning kecoklatan. Gethuk goreng yang sudah dingin siap dikonsumsi dan bisa tahan sampai 7 hari. Produsen gethuk goreng Sokaraja masih menggunakan kemasan produksi dari besek yang dibuat dari anyaman bambu sebagai wadahnya.

Fungsi dari gethuk goreng ini sebagai makanan pendamping atau makanan kecil. Selain itu gethuk goreng yang sudah menjadi ikon daerah Sokaraja Banyumas ini juga mempunyai fungsi ekonomi sebagai sumber pendapatan masyarakat.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

Sri Sugiarti, Produsen Gethuk Goreng “Ngandap Asem”

Jl. Jenderal Soedirman, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.

H. Trisno Hartowo, Produsen Getuk Goreng “Asli” Haji Tohirin

Jl. Jenderal Soedirman, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047