Gawai Dayak Kalimantan Barat

Tahun
2017
Nomor Registrasi
201700538
Domain
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Provinsi
Kalimantan Barat
Responsive image

Gawai Dayak adalah pelaksanaan perayaan pasca panen yang meliputi serangkaian upacara adat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kelimpahan hasil panen. Sebelum melaksanakan Perayaan Gawai Dayak Kalimantan Barat, terlebih dahulu diadakan upacara adat ngampar bide atau menggelar tikar. Upacara ini khusus digelar menjelang pelaksanaan perayaan Gawai Dayak yang biasanya berlangsung di rumah Betang Panjang/ Betang di Kalimantan Barat. Tujuannya adalah memohon kelancaran dan kemudahan selama pelaksanaan perayaan Gawai Dayak dan dilimpahkan rezeki panen di tahun berikutnya. Kegiatan ini kemudian menjadi momen untuk bersosialisasi sebagai bagian budaya masyarakat perkotaan di Pontianak. Lewat Gawai Dayak masyarakat dari luar Suku Dayak dapat mengetahui tentang kebudayaan Suku Dayak dalam hubungannya dengan pola hidup, sikap terhadap sesama, pandangan mengenai alam, dan pandangan mereka mengenai hidup. Kegiatan Gawai Dayak menggambarkan aspek kehidupan budaya Suku Dayak dalam hubungan dengan leluhur, kehidupan sosial dengan sesama manusia dan hubungannya dengan alam semesta.

Sejarah Gawai Dayak berdasarkan mitos asal mula padi yang populer di kalangan orang Dayak Kalimantan Barat, yakni cerita Nek Baruang Kulup. Cerita asal mula padi berawal dari setangkai padi milik Jubata di Gunung Bawakng yang dicuri seekor burung pipit dan jatuh ke tangan Nek Jaek yang tengah mengayau. Kepulangannya yang hanya membawa setangkai buah rumput menyebabkan ia diejek, dan keinginan membudidayakannya menyebabkan pertentangan dan bahkan ia diusir. Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan Jubata, kemudian menikah dan mempunyai anak bernama Nek Baruang Kulup. Dia lah yang membawa padi kepada talino (manusia,) karena ia sering turun ke dunia untuk bermain gasing. Perbuatan ini juga menyebabkan ia diusir dari Gunung Bawakng dan akhirnya kawin dengan manusia. Padi akhirnya menjadi makanan sumber kehidupan, sebagai pengganti kulat (jamur) bagi manusia. Namun, untuk memperoleh padi terjadi tragedi pengusiran di lingkungan keluarga manusia dan Jubata. Gawai Dayak merupakan bagian dari budaya Suku Dayak, yaitu tradisi bersyukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang telah dicapai selama setahun. Tujuan dilaksanakannya Gawai Dayak adalah untuk: menjaga keutuhan kesatuan komunitas masyarakat Suku Dayak, menjaga identitas, dan memupuk kepribadian sebagai Suku dayak dengan mengenal, menjaga dan melestarikan tradisi dari nenek moyangnya.


Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Komunitas Karya Budaya

John Roberto Panurian

Komplek Duta Bandara C.3 No. 3 Kubu Raya Kalbar

vanurian@gmail.com

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

Maestro Karya Budaya

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017
   Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2017

© 2018 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya


Kontak kami

  • Alamat
    Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 10,
    Jln. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270.
  • Email: kemdikbud.wbtb@gmail.com
  • Telp: (021) 5725047, 5725564
  • Fax: (021) 5725047